Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak,Banten, mengingatkan masyarakat dapat mewaspadai kebakaran sehubungan satu keluarga meninggal dunia akibat bencana kebakaran.
Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak,Banten, mengingatkan warga agar mewaspadai kebakaran sehubungan satu keluarga meninggal dunia akibat bencana kebakaran.

"Kami menyampaikan peringatan kewaspadaan kebakaran kepada aparat kecamatan, desa dan kelurahan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Jumat.

Selama ini, bencana kebakaran yang dialami masyarakat Kabupaten Lebak cukup tinggi hingga 12-15 kasus per bulan.

Kebanyakan kebakaran itu akibat korsleting atau arus pendek listrik yang menyebabkan terjadi percikan api.

Karena itu, BPBD mengingatkan masyarakat dapat mewaspadai kebakaran, terlebih permukiman padat penduduk.

"Kami berharap warga selalu waspada kebakaran, apalagi saat mulai memasuki musim kemarau," katanya.

Menurut dia, penyebab kebakaran, selain korsleting juga kompor gas, lampu tempel dan tungku memasak kayu bakar.

Namun, pihaknya juga mengingatkan masyarakat Badui jika berpergian ke ladang huma terlebih dahulu memperhatikan rumah.

Apabila, masyarakat Baduy tengah memasak sebaiknya dimatikan bara api kayu bakar tersebut.

Disamping itu juga warga Baduy tidak menyimpan kayu bakar di atas tungku yang ada bara api.

"Kami meminta warga dapat meningkatkan kewaspadaan kebakaran karena memasuki musim kemarau itu," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Lebak, AKBP Dani Arianto mengatakan pihaknya kini sedang melakukan penyelidikan kebakaran yang menewaskan satu keluarga di Simpang Utara, Kecamatan Malingping.

Para korban itu adalah pasangan suami istri atas nama Deby Irawan Hidayat (36) dan Putri Ayu (32), dan dua anaknya Regan Irawan (6) serta Kanaya Putri (3).

"Kami meminta warga agar waspada bencana kebakaran dan perhatikan kabel listrik, jika kondisi sudah lapuk dimohon diganti," ujarnya.


 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019