Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman Sri Purnomo meresmikan Pilot Project Program Indonesia terang Lembaga Pengembangan CSR Indonesia (LPCI) di Balai Desa Sumberarum, Moyudan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, dengan meletakkan batu pertama tanda dimulainya pembangunan itu.

Dalam kesempatan tersebut hadir Kepala Bappeda Provinsi DIY Budi Wibowo, Muspika Kecamatan Moyudan, Ketua Umum LPCI Teten Indra A dan masyarakat setempat.

Teten Indra menyampaikan bahwa kegiatan LPCI Indonesia Terang ini sudah memasuki provinsi yang ke-8.

"Indonesia Terang ini adalah program perwujudan nawacita dari Presiden RI Joko Widodo. LPCI ini baru didirikan pada 2017," katanya.

Menurut dia, "Corporate Social Responsibility" (CSR) adalah asset besar bangsa Indonesia yang belum mendapat perhatian serius dan belum dikelola secara optimal.

"Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap hakekat CSR dan keengganan mengelola, dan atau mengkoordinirnya secara professional. Implementasi CSR ini memiliki dampak positif yang luar biasa secara personal maupun sosial, dan pembangunan negara," katanya.

Ia mengatakan bahwa mengeluarkan CSR adalah wajib, CSR tidak sekadar menjalankan kewajiban perusahaan secara regulasi/undang-undang lebih dari itu, mengeluarkan CSR sebagai wujud nyata kontribusi perusahaan untuk ikut serta menyejahterakan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"LPCI memiliki konsep membangun negara tanpa uang negara dengan mengoptimalkan CSR. Dana CSR kalau dioptimalkan bisa terkumpul Rp200 triliun apabila dari perusahaan swasta nasional dan perusahaan swasta multi nasional dapat dikumpulkan secara optimal," katanya.

Teten mengatakan, untuk DIY dana CSR yang disampaikan kurang lebih Rp7 miliar, yang terdiri dari program elektrifikasi mandiri melalui Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) dan juga untuk pembangunan infrastruktur.

"Peralatan PJUTS yang sudah diberikan agar dirawat dan juga penampang solar cell-nya harus sering-sering dibersihkan dari jamur agar dapat menyerap tenaga surya dengan optimal," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo berpesan agar PJUTS yang telah diberikan dapat dirawat dengan baik sehingga manfaatnya bisa optimal dan dapat bertahan lama.

Sri Purnomo juga meminta kepada LPCI dapat memberikan bimbingan kepada penerima bantuan PJUTS untuk diberikan bimbingan teknis cara merawat PJUTS tersebut.

"Di Kabupaten Sleman ini gotong royong masyarakatnya sangat bagus, jadi dengan bantuan CSR yang diberikan nanti dapat dioptimalkan," katanya.

Sri Purnomo juga berpesan kepada LPCI agar desa-desa lain di Kabupaten Sleman yang membutuhkan bantuan CSR dari LPCI ini dapat segera direalisaikan juga, karena anggaran Pemerintah Kabupaten Sleman dan juga anggaran Pemerintah Desa sangat terbatas.

"Karena itu dengan CSR ini dapat membantu merealisasikan pembangunan di desa," katanya.

Kepala Bappeda DIY, Budi Wibowo mewakili Gubernur DIY menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan LPCI ini adalah salah satu upaya dalam program pengentasan kemiskinan.

Budi berharap kegiatan LPCI ini dapat membantu mengurangi ketimpangan wilayah, index gini rasio yang terlalu tinggi dan angka kemiskinan yang tinggi.

"Kegiatan yang dilaksanakan oleh LPCI ini agar dapat disinergikan dengan pemerintah daerah yang memperoleh program ini, agar tidak tumpang tindih dan juga tepat sasaran," katanya.***1***
 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019