Hari ini kami tanam bibit unggul kakao yang produktivitasnya mencapai 4,5 sampai 5 ton per hektare per tahun
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan program peremajaan rempah dan kakao, termasuk membagikan bantuan bibit unggul kakao dengan produktivitas 3,5 ton per ha per tahun sebanyak 1 juta batang di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Selain membagikan bantuan 1 juta batang kakao, Menteri Amran memberikan tambahan bantuan bibit kakao tahun 2019 untuk Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 500 ribu batang. Amran menyebutkan bantuan bibit kakao, kopi, lada, tanaman rempah dan perkebunan lainnya di seluruh Indonesia tahun 2019 sebanyak 30 juta batang dengan anggaran mencapai Rp2,4 triliun.

"Hari ini kami tanam bibit unggul kakao yang produktivitasnya mencapai 4,5 sampai 5 ton per hektare per tahun," kata Amran di lokasi peremajaan kakao daerah Kamanre, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin.

Amran menegaskan peningkatan produktivitas kakao ini berawal dari kelemahan kakao Indonesia yakni terkait produktivitas dan pemeliharaannya. Selama ini, produktivitas kakao hanya 0,5-0,8 ton per hektare per tahun.

Sementara itu, negara tetangga, seperti Vietnam memiliki produktivitas kakao 3,5 ton per hektare per tahun. Menurut dia, penggunaan bibit unggul bisa menaikkan produksi minimal 3 kali lipat.

Oleh karena itu, Kementan membagikan 1 juta batang kakao untuk Kabupaten Luwu dan 500 ribu batang untuk Provinsi Sulawesi Selatan.

Ada pun terkait hama pengerek buah kakao (TBK), upaya pemerintah dalam pengendalian hama tersebut pada buah kakao adalah melakukan pendampingan. Oleh karenanya, Kementan telah mengangkat Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam jumlah banyak yaitu 600.000 PPL di tahun 2018, kini akan diangkat lagi sebanyak 11.000 sampai 12.000 PPL.

"Yang terpenting kita sudah mau memulai. Indonesia dikenal dengan rempah-rempah. Eropa datang ke sini karena rempah dan perkebunannya. Kita harus mengembalikan keadaan itu," kata Amran.

 Baca juga: PMDN berencana bangun industri kakao besar di Palu

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019