Jambi (ANTARA) - Provinsi Jambi melakukan ekspor lima komoditas pertanian ke Thailand, Korea Selatan, Pakistan, Jepang dan Malaysia dengan  nilai keseluruhan mencapai Rp9,4 miliar.

Ekspor tersebut dilepas oleh Pemerintah Provinsi Jambi bersama Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi, di Pelabuhan Talang Duku, Muarojambi, Kamis.

Kelima komoditas pertanian yang diekspor tersebut yaitu cangkang sawit sebanyak 8.500 oleh Perusahaan Era Sakti Wira Fores Tama dengan nilai ekonomi Rp6,6 miliar negara tujuan Thailand dan komoditi pinang oleh perusahaan PT Sumber Rezeki Pangan 81 ton negara tujuan Thailand nilai dengan ekspor Rp 1,411 miliar lebih, kata Sekda Provinsi Jambi, M Dianto.

Kemudian komoditi kelapa bulat oleh perusahaan PT Indo Lanka Usaha Mandiri sebanyak 27.500 ton negara tujuan ke Pakistan dengan nilai ekspor Rp89,250 juta lebih.

Selanjutnya komoditi sapu lidi oleh perusahaan CV Nienda Karya sebanyak 108.00 ton ke India dengan nilai Rp863,654 juta dan kayu olahan oleh perusahaan PT Bunian Kencana 117,6432 M3 ke Taiwan dengan nilai ekspor Rp453, 575 juta sehingga total nilai ekspor lima komoditi itu yakni Rp9,418 miliar.

Kegiatan pelepasan ekspor komoditi pertanian Jambi 2019 secara simbolis dilakukan oleh Sekda Provinsi Jambi M Dianto, didampingi Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi Abidin, Kepala Pusat Karantina Hewan Hayati Hewani, Badan Karantina Pusat Agus Sunanto, serta General Manager Pelindo II Jambi Kartiko Yuwono.

Sekda Provinsi Jambi, M Dianto, mengatakan walaupun ekspor beberapa komoditi pertanian di atas telah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu, namun saran dari kementerian kegiatan ekspor ini harus dilakukan secara terbuka disampaikan kepada daerah.

"Sehingga daerah bisa melihat peluang-peluang ekspor yang bisa dikawal dan digiring oleh Kementerian Pertanian dan sudah saya sampaikan bahwa peluang untuk kita memenuhi pasar ekspor itu masih terbuka luas dan tinggal kita yang mengupayakan dengan beberapa OPD terkait dan kelompok petani dan kelompok masyarakat, agar kita di daerah tahu aspek dan standar mutu yang dibutuhkan negara-negara tujuan ekspor," kata Dianto.

Sekda juga mengungkapkan Pemerintah Provinsi Jambi sebenarnya telah berupaya mencari peluang pasar ekspor untuk beberapa komoditi pertanian Provinsi Jambi. Namun sejauh ini masih terkendala dengan transportasi yang cukup jauh.

"Saat ini beberapa kabupaten tengah memasuki panen raya diantaranya cabe dan kentang, dan kita berharap hasilnya dapat diekspor ke Malaysia atau Singapura yang memang membutuhkan hasil pangan kita, namun yang menjadi kekhawatiran kita beberapa komoditi kita sampai ke negara tujuan kondisinya tidak segar lagi karena durasi jam nya yang lebih 24 Jam, saya berharap agar terbukanya penerbangan langsung dari Provinsi Jambi menuju negara tujuan ekspor seperti Malaysia dan Singapura," katanya.

Dianto menambahkan, karena saat ini Jambi sudah kelebihan produksi hasil pertanian terutama cabe dan kentang mengakibatkan harganya turun. Sebab itu jika Jambi bisa menjual hasil pertanian tersebut ke luar tentu bisa membantu meningkatkan harga di tingkat petani menjadi 100 persen.



Baca juga: Jambi Ekspor Kentang 100 Ton ke Malaysia
Baca juga: Bulog Jambi Rintis Ekspor Pinang ke India



 

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019