Jakarta (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla mengadakan silaturahmi dengan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi di kediaman pribadi Hasyim di Desa Kukusan, Kecamatan Beji, Depok, Jabar, Selasa sore. Wapres yang tiba pada pukul 16.45 WIB itu disambut Hasyim Muzadi yang didampingi oleh sejumlah pengurus PBNU Said Agil Siradj dan Ahmad Bagja. Penyambutan Kalla itu diiringi dengan Shalawat Badar. Sesaat setelah Jusuf Kalla bersama Hasyim Muzadi duduk lesehan di ruang tamu, pembawa acara mengatakan bahwa diantara Kalla dan Hasyim tampaknya sudah ada saling kecocokan dan tinggal "diresmikan" saja. "Kalau sudah sama-sama cocok, ya sudah lah langsung saja ke `pernikahan`. Diatur saja mana yang satu atau dua," kata pembawa acara, Al Zastrow, seraya disambut gelak tawa hadirin. Menanggapi canda politik seperti itu, Wapres mengatakan bahwa dirinya selalu dalam posisi dilematis karena apa pun yang dilakukannya selalu dikaitkan dengan isu politik. "Hari ini tidak ada kepentingan politik. Bahwa nanti ada dibelakang hari ya nanti difikirkan," ujar Kalla yang juga disambut tawa hadirin. Sementara Hasyim yang saat itu mengenakan baju koko putih, sarung dan peci hitam mengatakan bahwa dirinya menganggap Jusuf Kalla sebagai orang NU. "Kalau sebagai NU itu terus menerus. Tapi kalau sebagai wapres, itu sementara karena besok paling-paling jadi presiden atau mantan wapres," kata Hasyim. Dalam silaturahmi yang penuh canda tawa itu, Hasyim menyampaikan rencananya untuk mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikam 2 sebagai perluasan Ponpes Al Hikam yang telah dibangunnya di Malang, Jatim. Di ponpes tersebut, menurut Hasyim, nantinya akan dilakukan tiga aktivitas berupa pesantren mahasiswa, pendidikan untuk mereka yang hafal Al Qur`an tapi tidak faham artinya maupun pengamalannya serta untuk majelis taklim dan sekolah formal yang santrinya akan mondok disana. "Kita ingin membuat pesantren berstandar internasional. Kita sulit cari ulama berkelas dunia karena alat prosesingnya tidak ada, seperti keterbatasan bahasa dan lainnya," katanya. Selain itu, Hasyim juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada keluarga besar Jusuf Kalla yang telah memberikan sebanyak 40 ribu paket lebaran yang didistribusikan kepada warga NU di berbagai daerah di Jawa, Bali dan Sumatera. Namun Hasyim sedikit menyindir Kalla yang menyamaratakan jumlah sumbangannya ke NU dan Muhammadiyah, sementara jumlah warga NU jauh lebih besar dari Muhammadiyah. Menanggapi keluhan Hasyim, Kalla berujar bahwa keadilan yang serasi itu nanti akan diselesaikan pada tahun depan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007