Jakarta (ANTARA) - Direktur Property & Facilities Management PT Cushman & Wakefield Indonesia, Farida Riyadi memperkirakan apartemen di DKI masih didominasi untuk pasar menengah dengan kisaran harga Rp25 sampai Rp35 juta per meter persegi.

"Kalau melihat pasarnya apartemen dengan harga seperti ini paling banyak diserap pasar," kata Farida kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Sedangkan untuk apartemen dengan kategori mewah dengan harga jual di atas Rp50 juta per meter persegi pasarnya tetap ada tetapi hanya saja tidak setinggi apartemen menengah.

Farida mengatakan, pasar apartemen kalau melihat lokasinya tertinggi masih berada di wilayah Jabodetabek dapat dilihat dari pra jual unit tidak jauh berbeda dengan tahun 2018 sebesar 56 persen.

Secara keseluruhan di wilayah Jabodetabek tahun ini, proyeksi pertumbuhan penjualan apartemen seperti digambarkan oleh Farida, masih bertumbuh 20 persen.

Praktisi properti Ray Rumawas membenarkan properti menengah saat ini banyak diminati pasar.

"Penjualan apartemen di tempat kami saat ini sudah mencapai 70 persen," kata Ray Rumawas yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Grage Trimitra Usaha pengembang dari apartemen Izzara Simatupang Jakarta Selatan.

Ray mengatakan salah satu yang menjadi pertimbangan konsumen untuk memilih apartemen adalah kejelasan kapan dapat segera dihuni.

"Janji untuk serah terima harus bisa ditepati," kata Ray.

Izzara sendiri menurut Ray sudah melakukan serah terima secara bertahap diperkirakan sampai dengan Juli 2019 sudah bisa serah terima secara keseluruhan.

Hal lain yang menjadi pertimbangan untuk memilih apartemen, jelas Ray ada tidaknya kerja sama dengan bank, terutama untuk memudahkan mendapatkan fasilitas kredit pemilikan apartemen.

Berikutnya lokasinya apakah dekat dengan transportasi umum serta mudah di akses dengan berbagai sarana transportasi.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019