Jakarta (ANTARA) - Pebalap LCR Honda Castrol Cal Crutchlow akan berusaha mengulangi kesuksesannya pada musim lalu di balapan GP Argentina yang digelar di Sirkuit Termas de Rio Hondo akhir pekan ini.

Usai pulih dari cedera pergelangan kaki yang ia dapat di Australia pada akhir musim lalu, pebalap asal Inggris itu kembali dengan kejutan dengan finis ketiga, menjadi podium ke-17 selama karirnya, di seri pembuka di Qatar.

Kemudian di Rio Hondo, Crutchlow meraih kemenangan dramatis setelah start dari P10 di balapan dengan cuaca yang tidak menentu tahun lalu.

Dari lima kali balapan di sana, pebalap berusia 33 tahun itu mengenal baik aspal trek Rio Hondo setelah tiga kali naik podium. Dua podium lainnya didapatnya ketika finis ketiga pada 2015 dan 2017.

Baca juga: Usai cedera, Crutchlow tak menyangka raih podium GP Qatar
Baca juga: GP Argentina akan uji ketangguhan ban Michelin


Sementara itu, pebalap Mission Winnow Ducati Andrea Dovizioso menuju ke Argentina berbekal kepercayaan diri usai memenangi duel klasik dengan Marc Marquez (Repsol Honda) di Qatar.

Namun pebalap asal Italia itu tidak mau terlena karena pengalaman mengajarkan jika motor Ducati kurang begitu cocok dengan sirkuit Termas de Rio Hondo.

"Kami mengawali kejuaraan dunia ini dengan sebaik mungkin dengan kemenangan di Qatar," kata Dovizioso seperti dikutip laman resmi MotoGP pada Kamis.

"Tapi musim masih panjang dan pengalaman mengajari kami jika kami tidak boleh lengah."

Dovi cukup berjuang keras di Argentina sejak balapan itu kembali menjadi kalender tetap Moto GP pada 2014. Pebalap berusia 33 tahun itu hanya sekali finis di dalam peringkat lima besar, kala itu dia finis runner-up di belakang Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha MotoGP) pada 2015.

"Basis kami bagus, kami bekerja baik dan di Losail kami bisa mengeluarkan hampir seluruh kekuatan kami, khususnya di kecepatan puncak dan akselerasi, tapi kami masih harus meningkatkan performa tengah kami di tikungan," kata Dovi.

"Argentina, dan tentunya balapan di sana, akan menjadi ujian bagus bagi kami dan memungkinkan kami mencari solusi baru. Tujuan kami adalah podium, khususnya di trek di mana kami akan mengalami kesulitan, untuk terus berjuang demi gelar juara hingga akhir."

GP Argentina menampilkan start yang teraneh musim lalu. Mengawali balapan dengan ban basah, para pebalap sebelum start mengganti motor mereka dengan ban kering (slick).

Setelah pebalap kembali ke grid, race director mengharuskan semua pebalap yang berganti motor untuk start lima grid di belakang Jack Miller (Ducati), satu-satunya pebalap yang tidak mengganti motornya, yang meraih pole position tahun lalu.

Start semakin aneh ketika Marc Marquez mendapati mesin motornya mati menjelang start dan berusaha menyalakannya kembali dengan mendorongnya ke depan grid sementara pebalap lain sudah bersiap dari posisi startnya masing-masing.

Dari 2014 hingga 2017, Marquez selalu start terdepan di Argentina dan meraih podium juara di sana pada 2014 dan 2016.

Pada 2015 dia terjatuh setelah bersenggolan dengan Rossi, kemudian dua tahun berikutnya pada 2017 dia kembali terjatuh ketika memimpin balapan.

Musim lalu menjadi semakin drama bagi pebalap asal Spanyol itu. Walaupun memiliki kecepatan di balapan, namun Marquez gagal meraih poin karena mendapat tiga kali penalti dan juga bersenggolan kembali dengan Rossi, kali ini "the Doctor" yang terjatuh di trek.

Rekan satu tim Marquez, Jorge Lorenzo, memastikan diri akan tampil di GP Argentina walaupun masih dalam masa pemulihan paska operasi pergelangan tangan dan juga usai mengalami retak tulang rusuk akibat terjatuh di Losail.

Baca juga: Jalani pemindaian CAT, Lorenzo didiagnosa alami retak tulang rusuk

Setelah balapan di gurun Qatar, tim rival Yamaha akan memperbaiki diri di Argentina. Rossi memenangi balapan di sana pada 2015, sementara Maverick Vinales meraih trofi juara GP Argentina dua tahun lalu.

Pabrikan asal Iwata itu juga menyediakan Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT) dan rekan satu timnya Fabio Quartararo dengan mesin 2019.

Quartararo, yang harus start dari pit karena motornya mati di grid, adalah salah satu pebalap tercepat di trek Losail terutama di saat sesi latihan bebas. Pebalap Prancis itu tentunya masih memiliki banyak ruang untuk menunjukkan potensinya.

Walaupun baru turun dua kali di Argentina di kelas MotoGP, Alex Rins (Suzuki Ecstar) bisa menjadi ancaman nyata bagi pebalap lainnya di Argentina.

Balapan tahun lalu di Sirkuit Termas menjadi tempat pebalap Suzuki itu meraih podium pertamanya di kelas premier.

Finis di dalam peringkat enam besar di delapan balapan terakhir, Rins akan menawarkan tontonan menarik sebagai penantang para pebalap terdepan bersama rekan satu timnya, pebalap rookie Joan Mir, yang juga bersinar ketika turun di balapan perdana di kelas MotoGP di Qatar.

Aleix Espargaro (Aprilia Racing Team Gresini) yang finis di peringkat 10 besar di Qatar akan berusaha menjinakkan trek Termas untuk meraih poin lebih banyak dari yang ia raih di Losail bersama rekannya, Andrea Ianonne, yang hampir naik podium pada 2015 walaupun ketika itu dengan motor yang berbeda.

Johann Zarco (Red Bull KTM Factory Racing) meraih satu poin di Qatar dan akan berusaha lebih keras untuk mengamankan poin kembali dengan rekannya Pol Espargaro, yang finis P11 di Argentina tahun lalu.

Balapan seri kedua MotoGP 2019 di Sirkuit Termas de Rio Hondo akan digelar pada Minggu 31 Maret pukul 15:00 waktu setempat atau Senin, 1 April pukul 01:00 WIB.
Baca juga: Crutchlow menangi Grand Prix Argentina

Penerjemah: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019