Saya bersumpah apabila menjadi presiden tidak akan menggunakan Polri, TNI, intelijen, Kejaksaan, bupati dan gubernur untuk kepentingan politik saya
Bogor (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan dirinya tidak akan menggunakan institusi Polri, TNI, Kejaksaan, dan intelijen untuk kepentingan politiknya, apabila dirinya dan Sandiaga Uno menang dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

"Saya bersumpah apabila menjadi presiden tidak akan menggunakan Polri, TNI, intelijen, Kejaksaan, bupati dan gubernur untuk kepentingan politik saya," kata Prabowo dalam kampanye terbuka di halaman Stadion Pakansari, Bogor, Jabar, Jumat.

Dia mengatakan para personel Kepolisian maupun prajurit TNI bisa mendapatkan pangkat dan digaji karena kontribusi rakyat.

Karena itu menurut dia, TNI, Polri, Jaksa maupun intelijen harus bekerja untuk rakyat bukan bagi kepentingan politik sesaat.

Dalam pidatonya, Prabowo meminta pendukungnya bekerja keras memenangkan Prabowo-Sandi dengan sisa waktu sekitar 15 hari lagi.

Dia mengajak para pendukungnya untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) menggunakan hak pilihnya memilih Prabowo-Sandi.

"Mohon datang ke TPS, kalau mampu bawa ketupat, lebaran di TPS," ujarnya.

Prabowo juga meminta para pendukung tidak takut atas ancaman intimidasi yang dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Menurut dia, kalau ada yang memberikan uang untuk memilih pasangan lain, terima saja namun tetap mencoblos Prabowo-Sandi.

"Kalau ada yang bagi-bagi uang untuk coblos ini itu bagaimana? Terima saja uangnya karena itu duit kalian namun coblos Prabowo-Sandi," ucapnya.

Hadir dalam kampanye terbuka tersebut antara lain Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon, Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri.

Selain itu, juga dihadiri Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi Neno Warisman dan Ketua Umum FPI Sobri Lubis.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019