Medan (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Harris Iskandar, mengatakan kebudayaan merupakan hal penting karena salah satu ciri bangsa yang besar dan kaya.

"Jadi kalau Amerika itu, dikenal adalah super power dalam bidang militer, Indonesia merupakan super power dalam bidang kebudayaan," kata Harris, dalam sambutannya pada Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di kota Medan, provinsi Sumatera Utara(Sumut), Minggu.

Harris pada Acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Kota Medan, mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

"Itu yang berbicara bukan kami, melainkan Asisten Dirjen Kebudayaan UNESCO, Francesco Bandarin," ujarnya.

Ia mengatakan, seperti yang dilihat tadi, berbagai atraksi dari siswa SD, SMP, SMA dan SMK merupakan sebuah bukti, betapa budaya Indonesia sedemikian kaya dan beragam.

"Mari kita lestarikan sebagai modal kita untuk membangun Indonesia yang lebih baik," katanya.

Ia menyatakan, Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan ini merupakan momentum bagi seluruh pemangku kepentingan demi penguatan pendidikan dan kemajuan kebudayaan.

Setelah capaian selama 4,5 tahun, tentu ingin lebih baik dan lebih maju lagi ke depannya.

"Jadi semoga sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dengan masyarakat segera terwujud sehingga Trisentra Pendidikan yang merupakan konsep Ki Hajar Dewantara bukan hanya sekadar konsep melainkan benar-benar membumi, menjelma menjadi mekanisme yang nyata di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.

Harris menjelaskan, pada kegiatan tersebut, Kemendikbud menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada perwakilan empat siswa di kota Medan, yakni Lukman Nul Hakim (SD), Dona Elisya (SMP), Adrian Ilham Ramadhan (SMA) dan Bay Haqi(SMK).

"Berdasarkan data, bantun Kemendikbud untuk kota Medan pada tahunanggaran  2019 berjumlah Rp881,8 miliar," katanya.

 

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019