Malang (ANTARA News) - Pemerintah Australia melalui "Indonesia-Australia Specialised Training Project" (IASTP) tahap III yang bekerja sama dengan LKBN ANTARA melatih 19 wartawan dari media cetak dan elektronik di beberapa daerah di Jatim dan Aceh. Dalam pelatihan yang berlangsung pada 29 Oktober hingga 3 November di Malang, Jatim mulai Senin itu menampilkan beberapa instruktur dari wartawan freelance Australia yang bertugas di Indonesia, LKBN ANTARA, dan Universitas RMIT Australia. "Kami melatih wartawan Indonesia dengan fokus bidang hukum untuk tahun ini agar keahlian mereka tentang anggaran daerah, perpajakan, KKN, dan sebagainya meningkat," kata jurnalis freelance Australia, Marinne Kearny. Didampingi koordinator program dari LKBN ANTARA Maria D Andriana, pelatih IASTP=III itu mengatakan pelatihan yang bersifat interaktif itu akan membuka mata mereka tentang banyaknya masalah hukum di Indonesia yang menarik dan penting untuk diliput. "Kami melihat wartawan di Indonesia kurang banyak mengikuti pelatihan, sedangkan wartawan di Australia sering dilatih universitas yang ada, karena itu kami membantu melatih wartawan Indonesia bekerja sama dengan LKBN ANTARA," katanya. Menurut dia, sedikitnya pelatihan sering membuat wartawan di Indonesia menjadi lemah dalam akurasi, karena itu pemerintah Australia melalui program IASTP sudah tiga kali melatih wartawan Indonesia yakni di Australia (2005) dan Indonesia (2006 dan 2007). "IASTP sendiri sudah 15 tahunan digulirkan untuk kelompok masyarakat Indonesia lainnya seperti pendidik, PNS, petugas kesehatan, dan sebagainya. Bentuk pelatihan disesuaikan bidang masing-masing," katanya. Senada dengan itu, koordinator program dari LKBN ANTARA Maria D Andriana mengatakan pelatihan IASTP khusus jurnalis di Indonesia dilaksanakan untuk 20 orang setiap pelatihan dengan tanggapan yang beragam dari jurnalis di Indonesia. "Ada yang merasa ada perubahan dengan mengikuti pelatihan karena adanya hal-hal baru yang diperoleh, namun ada juga yang tidak merasakan perubahan apa pun," kata wartawan senior LKBN ANTARA yang juga mentor pusat IASTP itu. Menanggapi hal itu, Hanna dari wartawan "Malang Post" menilai pelatihan yang dilaksanakan secara interaktif baginya sangat menyenangkan dan meningkatkan wawasan secara komprehensif. "Kami mendapatkan materi tentang peliputan investigasi yang dapat melindungi narasumber, sekaligus menjaga keselamatan wartawan di lapangan," kata mantan aktifis mahasiswa Malang itu. Materi pelatihan antara lain seleksi berita, sumber dan riset, wawancara, penulisan berita, UU Media dan etika, anggaran dan korupsi, melaporkan masalah hukum, melaporkan masalah kesehatan, laporan investigatif, menjaga keselamatan, dan informasi tambahan yang penting. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007