Ziarah kok dihalangin?”
Mataram (ANTARA) - Cawapres KH Ma'ruf Amin mengaku tidak jengkel usai dihadang massa yang menolak kehadirannya di salah satu kawasan di Pulau Madura, Senin (1/4).

"Saya tidak merasa jengkel," kata Ma'ruf di Praya, Selasa, di sela safari politik di sejumlah titik di NTB.

Menurut dia, upaya sejumlah unsur masyarakat yang menghadang tidak mampu mengintimidasinya. Telah banyak rintangan yang telah dilalui dalam berbagai fase kehidupan sehingga penghadangan itu hanya aksi biasa.

"Tidak terintimidasi karena sudah terbiasa berjuang. Kayak gitu, gak punya pengaruh buat saya," kata dia.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif it’s mengatakan penghadangan yang dialaminya justru nampak aneh.

"Itu yang aneh, saya sudah selesai kampanye di Sumenep, lapangan penuh, saya pulang, ziarah. Ziarah kok dihalangin?," kata dia.

Menurut dia, rakyat Madura saat ini justru mendukung Ma'ruf. Aksi penghadangan di Pamekasan merupakan aksi dari sedikit orang di Pulau Madura.

"Itu orang yang kurang paham kontestasi pemilu. Itu kan soal bagaimana bersaing dengan sehat bermartabat. Kalau cara seperti itu kan tidak sehat," kata dia.

Ma'ruf mendorong setiap pihak untuk tenang dan tidak tersulut atas aksi penghadangan yang tidak terpuji itu.

"Agar semua tetap tenang tidak terprovokasi," kata dia.

Baca juga: Jokowi-Ma'ruf yakin rebut 60 persen suara NTB
Baca juga: Kampanye Ma'ruf Amin diadang massa
Baca juga: Ma'ruf: Jatim menang, Madura segera

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019