Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto, Jawa Tengah, Kavadya Syska mengatakan sosialisasi mengenai pangan sehat perlu terus ditingkatkan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekaligus mencegah kekerdilan atau "stunting"

"Sosialisasi dan promosi mengenai pangan sehat melalui pangan fungsional perlu terus-menerus disampaikan kepada masyarakat," katanya di Purwokerto, Selasa.

Kavadya Syska yang merupakan Koordinator Program Studi Teknologi Pangan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto mengatakan pangan fungsional adalah pangan yang kandungan komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan di samping manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya.

"Kalau pangan sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat gizi, baik makro maupun mikro untuk mencukupi energi yang dibutuhkan oleh tubuh," katanya.

Dia mengatakan para pemangku kepentingan perlu turut andil memberikan pemahaman mengenai pangan yang sehat.

"Program-program seperti kampung berbasis pangan sehat, sekolah berbasis pangan sehat, kantor berbasis pangan sehat, warung makan berbasis pangan sehat, dan program-program sejenis, tentunya dapat menjadi alternatif internalisasi pangan sehat sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan," katanya.

Dia mengatakan, masalah kekerdilan atau stunting dapat dicegah melalui pangan sehat.

"Yaitu pangan yang bergizi, pangan yang higienis dengan sanitasi yang baik, serta pangan fungsional yang dilakukan sejak mulai kehamilan sampai anak terlahir hingga usia dua tahun," ujar dia.

Karena itu, menurut dia, para pihak terkait perlu menggali potensi pangan lokal yang dapat digunakan sebagai pangan yang sehat melalui pangan fungsional asli Indonesia.

"Pangan fungsional tidak berbentuk kapsul, tablet, atau bubuk yang berasal dari senyawa alami," katanya.

Dia mengatakan, pangan fungsional dibedakan dari suplemen makanan dan obat berdasarkan penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan.

"Kalau obat fungsinya bersifat kuratif, maka pangan fungsional hanya bersifat membantu pencegahan suatu penyakit. Pangan fungsional dapat berupa makanan dan minuman yang berasal dari hewani atau nabati," katanya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019