Alhamdulilah. Di sini ada Tuan Guru yang membimbing kita. Kepada para santri saya doakan jadi ulama intelek. Santri sekarang beda dengan santri yang dulu. Sekarang disebut santri zaman 'now', Saya ini santri zaman 'old'
Mataram (ANTARA) - Cawapres KH Ma'ruf Amin mengajak santri Pondok Pesantren Ath-Thahiriyah Alfadiliyah di Lombok Tengah untuk melek teknologi sehingga mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman.

Dalam safari politiknya di Nusa Tenggara Barat, Selasa, Ma'ruf mengatakan dirinya adalah ulama zaman "old" atau generasi tua sementara para santri adalah angkatan zaman "now" atau kekinian.

Maka dari itu, kata dia, sudah seharusnya santri mampu menyesuaikan diri dengan teknologi. Tantangan umat di masa kini dan masa mendatang tak menentu sehingga diperlukan kemampuan santri yang mumpuni sehingga mampu menjawab tuntutan zaman.

Sepak terjang santri, kata dia, bisa masuk ke segala lini, bahkan pernah ada Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang menjadi presiden Indonesia. Kini, kembali ada kalangan santri yang mencalonkan diri dalam Pilpres 2019 maju sebagai cawapres.

"Alhamdulilah. Di sini ada Tuan Guru yang membimbing kita. Kepada para santri saya doakan jadi ulama intelek. Santri sekarang beda dengan santri yang dulu. Sekarang disebut santri zaman 'now', Saya ini santri zaman 'old'," kata dia.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Ath Thahiriyah Alfadiliyah, Tuan Guru KH Fadli Fadhil Thohir, menyambut kedatangan Ma'ruf ke ponpesnya.

Fadli menyatakan dukungannya kepada pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf. "Jangankan saya diajak, saya wajib hukumnya mendampingi guru saya," kata dia.

"Bagi yang merasa menjadi murid saya, saya perintahkan, lekukkan telunjuknya, tarik jempolnya," katanya mengajak hadirin menyatakan dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Ma'ruf tidak jengkel dihadang massa di Pamekasan
Baca juga: Jokowi-Ma'ruf yakin rebut 60 persen suara NTB

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019