Jonggol, Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis siang, meresmikan selesainya pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RSH) tahap dua sebanyak 100.000 unit. Peresmian pembangunan RSH dipusatkan di kawasan perumahan Citra Indah, Jonggol, Bogor, Jawa Barat, disaksikan antara lain Menteri Negara Perumahan Rakyat M. Yusuf Asy`ari, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno, Menhan Jowono Sudarsono. Acara ini dihadiri pula Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan, dan Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Lukman Purnomosidi. RSH yang dibangun anggota REI itu merupakan yang kedua kalinya setelah tahap pertama sebanyak 100.000 unit (di Semarang), yang juga diresmikan Kepala Negara pada Maret 2006. Presiden Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono juga menyaksikan beberapa penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Menpera (Kemenpera)-Depnakertrans-REI tentang Pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Perumahan dan Peningkatan Kesejahteraan Pekerja (P5KP). Selain itu, MoU antara Kemenpera-Dephan-REI tentang Percepatan Pembangunan Perumahan prajurit TNI, anggota Polri, PNS dan pensiunan Dephan, TNI dan Polri. Selanjutnya, antara Kemenpera-BPN-REI tentang Rumah Susun Sederhana melalui Konsolidasi Tanah Perkotaan. Serta MoU Kemenpera-Korpri-REI tentang Percepatan Pembangunan Perumahan Pegawai Negeri Sipil. Pada kesempatan itu, Presiden juga menyerahkan secara simbolis kunci rumah kepada penghuni serta pemberian bantuan/pinjaman uang muka dari PT Jamsostek, YKK Dephan dan KPR Tabungan Disiplin TNI AL, sekaligus penyerahan perjanjian kredit dari Bank BTN. Menurut catatan, pembangunan RSH dalam tiga tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan. Pada 2005, telah dibangun 78.000 unit RSH, 2006 sebanyak 100.000 unit, dan tahun 2007 sebanyak 100.000 unit. Pembangunan RSH merupakan upaya pemerintah mencapai target pembangunan rumah baru layak huni, yang tertuang dalam Peraturan Presiden No.7 Tahun 2005, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009. "Saya berharap program ini meneruskan komitmen pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan," kata Ketua Umum REI Lukman Purnomosidi. Dengan kebutuhan perumahan mencapai 800.000 per tahun, RSH ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kekurangan penyediaan rumah (backlog) dari kebutuhan saat ini yang mencapai 6 juta unit. (*)

Copyright © ANTARA 2007