Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, jangan ada pihak yang bermain-main atau menyelewengkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), karena dana itu merupakan uang rakyat yang harus disalurkan sebaiknya demi pembangunan rakyat. "Jangan ada kongkalikong. Semua jajaran pemerintah termasuk 'counterpart' jangan sekali-kali menyelewengkan APBN," kata Presiden Yudhoyono dalam pidatonya saat peresmian 100.000 unit Rumah Sederhana Sehat (RSH) tahap dua, di perumahan Citra Indah, Jonggol, Bogor, Jawa Barat, Kamis. Kepala Negara juga mengimbau, semua pihak mengelola APBN sebaik-baiknya demi peningkatan pendidikan, kesehatan, usaha kecil dan menengah serta hal-hal penting lainnya. "Kita harus melihat ke depan, jangan melihat ke belakang. Kalau di waktu lalu ada penggunaan APBN ke hal yang tidak benar, harus kita hentikan. Setiap rupiah APBN, kita harus dapat kita pertanggungjawabkan," kata Presiden. Jika APBN sudah ditetapkan jumlahnya dalam satu periode tertentu, maka ada perkembangan sehingga alokasi dana tidak jadi digunakan seharusnya dikembalikan ke negara. Presiden mencontohkan, pada anggaran tahun 2006 dirinya pernah mengembalikan anggaran sekitar Rp60 miliar, karena tidak terpakai. "Pesan ini berlaku untuk semua, bukan saja pada pejabat negara tetapi semua pihak di Indonesia. Mari kita gunakan uang rakyat kita, APBN kita sebaik-baiknya," ujarnya. Ia menegaskan, di tengah terus membaiknya fundamental ekonomi, seperti tumbuhnya GDP (Produk Domestik Bruto), naiknya pendapatan per kapita, melonjaknya penerimaan negara, dirinya melakukan reformasi total terhadap kebijakan fiskal dan APBN. "Karena ingin makin besarnya nilai APBN tersebut disalurkan dengan benar, bukan untuk diboros-boroskan," katanya. Presiden menyoroti, bahwa pembangunan gedung-gedung, fasilitas negara super mewah, super megah terus berlangsung di pusat maupun di daerah. "Untuk apa gedung-gedung bertingkat berfasilitas hotel bintang lima, tapi kemiskinan masih banyak rumah-rumah kumuh. Ini tidak bermoral dan malu pada rakyat," kata Presiden. "Pemborosan harus dicegah. Lihat kantor saya di Istana Negara, sederhana saja," demikian Presiden Yudhoyono. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007