Jakarta (ANTARA News) - Produksi minyak bumi Indonesia secara alamiah mengalami penurunan hingga 16 persen dan kalau tidak melakukan apa-apa, maka akan semakin turun, kata Kepala BP Migas, Kardaya Warnika, di Jakarta, Jumat. Oleh karena itu, BP Migas mulai melakukan eksplorasi dan hal tersebut sudah dikerjakan dua hingga tiga tahun terakhir. Penurunan produksi minyak bumi secara alamiah sebenarnya tidak hanya terjadi di lapangan tua Indonesia saja, tetapi juga di lapangan minyak lainnya di belahan dunia lain, seperti Eropa. Kardaya mengatakan penurunan produksi Indonesia pada 2006 mencapai 30.000 barel per hari, sementara itu Inggris menurun 300.000 barel per hari, dan Norwegia berkurang 250.000 barel per hari. Dengan alasan tersebut, pemerintah dalam jangka pendek mencoba meningkatkan produksi sekaligus melakukan efisiensi. "Produksi ditingkatkan, pemanfaatan diefisiensikan," ujarnya. Beberapa sektor yang perlu melakukan efisiensi dalam penggunaan minyak bumi adalah transportasi dan listrik. Namun demikian, menurut dia, kalau dalam jangka pendek mengurangi BBM, bukan berarti memotong kebutuhan sehingga suplai dibatasi. Sementara itu, pengamat perminyakan, Kurtubi, mengemukakan pembukaan lapangan baru dan eksplorasi seharusnya sudah dilakukan enam tahun lalu, mengingat kondisi sumur minyak yang sudah tua. "Jangan tunggu minyak habis, harga tinggi untuk meningkatkan produksi minyak," katanya saat dihubungi secara terpisah. (*)

Copyright © ANTARA 2007