Jakarta (ANTARA News) - Bersama ribuan anggota masyarakat, Ibu Negara Ani Susilo Bambang Yudhoyono berjalan kaki dari Lapangan Monumen Nasional menuju Bundaran Hotel Indonesia Jakarta untuk memeringati Hari Osteoporosis Nasional 2007 pada Minggu pagi. Pada kegiatan gerak jalan 10 ribu langkah yang ditujukan untuk mengampanyekan pencegahan osteoporosis itu Ibu Negara didampingi Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla dan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari turut berjalan kaki bersama peserta hingga Pusat Perbelanjaan Sarinah di Jalan MH Thamrin. Saat membuka acara peringatan yang tahun ini bertema "Kurangi Resiko, Kalahkan Osteoporosis", Ibu Negara mengatakan pemerintah, melalui Departemen Kesehatan, berkomitmen menanggulangi masalah osteoporosis karena angka kejadian penyakit itu cukup tinggi di Indonesia. "Data resiko osteoporosis Departemen Kesehatan di 16 wilayah menunjukkan, dua dari lima orang Indonesia memiliki resiko terkena osteoporosis, lebih tinggi dari prevalensi dunia dimana hanya satu dari tiga yang beresiko," kata Ani Yudhoyono. Osteoporosis atau kekeroposan tulang akibat berkurangnya massa tulang, menurut Menteri Kesehatan, harus diwaspadai karena prosesnya berlangsung cukup lama dan tanpa disertai gejala khusus. "Karena itu penyakit ini disebut `silent epidemic disease`, tanpa didahului gejala khusus tiba-tiba tulang bisa patah karena telah keropos dan rapuh," ujarnya. Dalam kegiatan yang juga didukung oleh Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) dan dan Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) itu Siti Fadilah menjelaskan, penipisan tulang utamanya terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat, konsumsi nutrisi yang tidak seimbang dan kurangnya asupan kalsium dalam waktu lama. Osteoporosis, katanya, antara lain dapat dihindari dengan tidak mengonsumsi kopi, alkohol dan sodium berlebihan; olahraga secara baik, benar, teratur, terukur (BBTT) paling tidak 30 menit tiga kali sepekan serta mengatur pola makan untuk mencegah kekurangan kalsium dan vitamin D. Oleh karena itu, ia melanjutkan, selain melakukan upaya penanggulangan osteoporosis secara terpadu dan komprehensif hingga ke tingkat desa dengan memberdayakan "Desa Siaga" pemerintah juga mendorong semua pihak untuk melakukan upaya pencegahan secara mandiri. "Kegiatan mandiri untuk menghindari resiko seperti mengonsumsi cukup kalsium dan berolahraga secara teratur terus kita galakkan," demikian Menteri Kesehatan. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007