Jakarta (ANTARA) - Dua perwakilan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan Kantor Staf Presiden menyosialisasikan kebijakan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di tingkat kabupaten untuk mencegah "stunting" atau kekurangan gizi menahun yang menyebabkan gagal tumbuh-kembangnya anak di desa.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima Antara, Jakarta, Kamis, dua perwakilan tersebut adalah Sri Mega Darmi Sandjojo, yang merupakan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja perwakilan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dan Koesni Harningsih Moeldoko yang merupakan OASE Kabinet Kerja perwakilan dari Kantor Staf Kepresidenan.

Kegiatan sosialisasi itu dilakukan pada Kamis di GOR Matanna Tikka, Kelurahan Macanang Watampone, Kabupaten Bone.

Selain sosialisasi, OASE Kabinet Kerja berencana untuk meninjau pendidikan anak usia dini (PAUD) dan tes Inspeksi Visual Asetat (IVA) untuk pemeriksaan skrining untuk deteksi dini kanker serviks di Kabupaten Bone.

Sri Mega Darmi Sandjojo dan Koesni Harningsih Moeldoko berkunjung ke Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Rabu (10/4). Setibanya di pintu gerbang Rumah Jabatan Bupati Bone, dua pengurus OASE Kabinet Kerja ini disambut dan diberikan bunga secara langsung oleh istri Bupati Bone, Kurniaty Fahsar.

Prosesi penjemputan adat diawali dengan pemayungan payung emas milik Kerajaan Bone, diiringi tarian Alusu. Pemayungan payung berbentuk segi empat itu menandakan tamu yang disambut telah menyatu bersama langit Bone.

Tari Alusu merupakan simbol dari sikap lemah lembut dan kesucian dalam menerima tamu mulia yang berkunjung ke Kerajaan Bone.
 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019