Bandung (ANTARA News) - Guna menyingkap peristiwa laratnya gerbong makan KA-20 Argo Gede yang menewaskan dua orang di Kabupaten Purwakarta, Tim Internal PTKA Daop II Bandung, Senin, memeriksa 13 orang karyawan PTKA yang terkait dengan peristiwa itu. Ke-13 orang itu antara lain kru KA-20 Argo Gede, Kepala Stasiun Cisomang dan stafnya, Kepala Stasiun Pelered dan stafnya, kru KA lokal Cibatu - Purwakarta serta petugas perlintasan 269 Purwakarta. Selain itu, dua orang warga di sekitar Stasiun Cisomang juga dimintai keterangannya. Salah satunya Ketua RT Cisomang, Mahfudin, memberikan keterangannya di hadapan Tim Internal PTKA yang dipimpin Kepala Daop II Bandung, Eddy Joko Sewoyo. "Pemeriksaan itu fokus untuk mengetahui penyebab `laratnya` kereta makan KA Argo Gede itu. Beberapa diantaranya juga sudah dimintai keterangan oleh aparat kepolisian dan KNKT," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung, Mateta Rizalulhaq. Diantara yang diperiksa itu antara lain kru KA-20 Argo Gede yakni masinis Dian Supardi, Assisten Masinis Suwarno serta PLKA Argo Gede M Harun. Selain itu memberikan keterangan Kepala Stasiun Cisomang Erwin Subarjah, Kepala Stasiun Plered Cepy serta penjaga perlintasan KA 269. Pemeriksaan oleh Tim Internal yang terdiri dari 15 orang itu dilakukan sejak pukul 13.00 WIB secara marathon hingga petang hari. Rata-rata mereka dimintai keternagan sekitar 30 menit masing-masing dua orang. Mereka mengaku, dalam tiga hari ini mereka cukup sibuk karena dimintai keterangan beberapa fihak. Namun pada intinya mereka mengaku sudah melaksanakan tugas sesuai prosedur. "Waktu itu kami fokus pada pemadaman gerbong yang terbakar. Hanya ada alat pamadam gas di sana, Mobil pemadam dari Purwakarta baru tiba setelah api padam dengan kondisi kereta sudah terbakar seluruhnya," kata Assisten PPKA Cisomang, Supriyadi. Ketika ditanyakan peristiwa yang terjadi, ia hanya geleng-geleng kepala. Menurut dia, gerbong itu meluncur `mulus` meski melintasi beberapa belokan yang tajam. Dalam pemeriksaan itu, ia hanya menjawab apa yang ditanyakan oleh tim, termasuk tugasnya selaku Assisten PPKA Stasiun Cisomang. "Gerbong kereta makan itu dipindahkan untuk menghindari kebakaran, karena tepat di atasnya ada kabel PLN. Dibantu 30 orang warga gerbong itu di dorong," kata Supriyadi. Sementara itu Meteta Rizalulhaq mengakui, pemeriksaan tim itu juga menyinggung terkait prosedur pengereman pada saat kereta itu dipisahkan dari gerbong yang terbakar. "Itu yang dicari, apakah sudah memasang stop block atau tidak pada kereta itu. Juga fungsi pengereman otomatis kereta juga ditanyakan, karena biasanya dalam kondisi berhenti secara otomatis mengerem. Itu yang sedang dicari penyebabnya kenapa kereta itu bisa larat," katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi kecelakaan gerbong kereta makan KA-20 Argo Gede `larat` setelah dipisahkan dari rangkaian dan meluncur ke Stasiun Plered sebelum akhirnya menubruk KA Lintas Lokal Cibatu - Purwakarta yang sedang lansir. Akibat peristiwa itu, dua orang meninggal dunia (salah satunya pengendara sepeda motor) serta 62 orang luka-luka. Pemeriksaan sudah dilakukan oleh jajaran Polres Purwakarta dan KNKT. Rencananya, KNKT dan Kepolisian akan melakukan pemeriksaan ulang terhadap lokomotif KA Cibatu - Purwakarta yang saat ini diamankan di Depo Stasiun Bandung.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007