Moskow (ANTARA News) - Sedikitnya 31 orang tewas akibat kebakaran di sebuah rumah untuk orang jompo di Rusia dan para pejabat mempersalahkan jatuhnya korban itu pada lambatnya prosedur evakuasi. "Petugas pemadamm kebakaran menerima peringatan kebakaran sangat terlambat karena personil itu telah menunggu karena berbagai alasan selama 30 menit sebelum menilpun," kata jurubicara kementerian darurat Rusia Viktor Beltsow, yang menambahkan bahwa lebih dari 200 orang yang tinggal di tempat kediaman tersebut. Ada 287 orang berusia lanjut, banyak dari mereka menyandang cacat, dan 12 staf di tempat tinggal itu ketika kebakaran meletus pada waktu makan siang Minggu dekat kota Tula, 200 Km di selatan Moskow. Tigapuluh satu mayat telah ditemukan dari reruntuhan pada pukul 16:30 GMT Senin dan sebanyak delapan orang masih belum diketahui nasibnya, kata pejabat setempat seperti yang dikutip oleh kantor berita Rusia. Empat orang dibawa ke rumah sakit. Tragedi itu adalah yang terakhir dari serangkaian kebakaran di Rusia, tempat lembaga negara telah dikecam karena manajemen yang buruk dan perhatiannya yang tidak cukup pada prosedur kesalamatan. Beltsow mengatakan tempat tinggal di Tula itu dibangun pada 1952, tidak memiliki sistim peringatan dan peralatan untuk melawan kebakaran. "Mereka (sistim peringatan) tidak ada sama sekali...dan juga ketika kebakaran meletus, personil memiliki cukup waktu untuk mengevakuasi orang-orang tua itu. Penyelidik sekarang perlu menemukan mengapa itu tidak dilakukan," katanya. PM Rusia Viktor Zubkov memerintahkan penyelidikan segera terhadap tragedi itu. Gubernur daerah Tula Vyacheslav Dudka mengatakan ia yakin gedung itu sudah sangat tua untuk berfungsi sebagai rumah oang jompo, kantor berita Rusia melaporkan. Pada Oktober, sedikitnya sembilan siswa tewas dan 51 orang luka-luka ketika kebakaran melanda sebuah institut bisnis Moskow. Pada Desember tahun lalu, 45 pasien di sebuah klinik perawatan (korban) obat bius wanita di Moskow terbakar hingga tewas ketika pintu yang terkunci mencegah mereka meloloskan diri dari kebakaran itu. Kebakaran di sebuah rumah peristirahatan di daerah Kuban di Rusia selatan Maret tahun ini menewaskan 62 penghuni dan staf, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007