Jakarta (ANTARA) - Sekitar 300-an orang dari Gerakan Jaga Indonesia melakukan demonstrasi di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Jumat, menolak adanya intimidasi mengatasnamakan agama pada penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Kami memberikan dukungan kepada KPU agar jangan mau diintimidasi, jangan mau ditakut-takuti oleh kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama," ujar koordinator aksi Gerakan Jaga Indonesia, Ronal Mulia Sitorus, dalam orasinya.

Ronal mengatakan saat ini intimidasi berkedok agama untuk memilih salah satu kandidat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tertentu rentan terjadi di tengah-tengah masyarakat jelang hari pemungutan suara pada 17 April 2019.

Ronal dan kelompoknya berkaca pada Pemilu Kepala Daerah (pilkada) DKI Jakarta pada 2017 lalu. Saat itu, kata dia, marak terjadi intimidasi mengatasnamakan agama yang dilakukan kelompok tertentu terhadap masyarakat yang berbeda pilihan.

"Pengalaman itu di Pilkada DKI Jakarta. Orang dibilang kafir karena hanya berbeda pilihan, ada ancaman tidak akan disalatkan jenazahnya jika berbeda pilihan. Itu  di Pilkada DKI Jakarta, apalagi ini pemilu se-Indonesia," katanya.

Lebih lanjut Ronal mengatakan bersama kelompoknya akan bekerja sama dengan KPU, Polri maupun TNI untuk menjaga Pemilu 2019 berlangsung aman, nyaman dan damai.

Apabila pada pelaksanaannya terdapat temuan adanya tindakan intimidasi mengatasnamakan agama pada penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan itu, Ronal mengatakan kelompoknya akan bertindak tegas dengan melaporkan hal tersebut kepada pihak berwenang.

"Biarkan rakyat memilih sesuai dengan keyakinannya. Pemilu tidak ada hubungannya dengan agama. Tidak ada lagi ancaman berlandaskan agama. Kita Pancasila, kita Indonesia, kita merah putih," tegas Ronal.

Demonstrasi yang dilakukan Gerakan Jaga Indonesia dimulai sekitar pukul 12.00 WIB. Sekitar 300-an orang yang kebanyakan menggunakan atribut pakaian hitam dan ikat kepala berwarna merah, memadati depan Gedung KPU, hingga mengambil separuh badan jalan.

Satu mobil bak terbuka demgan pengeras suara diparkir di dekat pintu gerbang gedung KPU. Sejumlah orang sebagai perwakilan silih berganti berorasi di dekat mobil.

Akibatnya arus di sekitar depan gedung KPU, tepatnya di Jalan imam Bonjol Jakarta Pusat, tersendat. Nampak petugas kepolisian mengatur arus lalu lintas untuk mengurai kepadatan.

Aksi penyampaian pendapat tersebut dijadwalkan selesai pada pukul 15.00 WIB. Hingga kini orasi dari perwakilan kelompok yang hadir masih berlangsung, meski hujan mulai turun di sekitar lokasi. 

Pewarta: Fathur Rochman, Joko Susilo
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019