Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 10 kiai yang jabatannya di PKB dibekukan (eks pengurus PKB), pada Selasa sore mengadu ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat. Rombongan perwakilan dari DPW dan DPC PKB se-Jawa yang dipimpin oleh Ketua Umum Dewan Syuro DPW PKB Jawa Timur, KH Abdul Aziz Mansur dan Lily Chadidjah Wahid (adik kandung Gus Dur) itu, meminta masukan ke PBNU. Para kiai tersebut, diterima langsung Ketua PBNU Hasyim Muzadi. Secara bergantian mereka menceritakan tentang pembekuan tersebut. Ada yang menceritakan belum ada surat keputusan (SK) pelantikan, namun sudah ada SK pembekuan dari DPP PKB. Menanggapi kedatangan rombongan kiai tersebut, Ketua PBNU Hasyim Muzadi hanya menyatakan bahwa pihaknya tidak dapat ikut turut campur dengan persoalan PKB. "Ibarat ayam, NU induk ayamnya `mengengkrami` telur itik PKB. Setelah menetas dan bisa berlari, komunitas NU dan PKB lain. Induk ayam sukanya `nangkring` dan tempat kering, tapi itik sukanya tempat yang basah," kata Hasyim. Disaat ada ombak besar, itik minta pertolongan karena tidak bisa berenang, lanjut Hasyim masih mengibaratkan, induk ayam susah memberikan pertolongan. NU dan PKB memang lahir dalam sangkar yang sama, tetapi setelah hidup keduanya dalam arena yang berbeda dan tidak mungkin NU mengatur PKB. "Masalah riilnya, karena antara NU dan PKB strukturnya berbeda. Karena itu, ketua PBNU tidak dalam kapasitas dalam menyelesaikan itu," katanya. Meskipun begitu, Hasyim merasa prihatin dan berharap persoalan di PKB segera dapat diselesaikan, karena masalah PKB juga akan berimbas pada PBNU. "Imbasnya ke NU, kalau terjadi eksodus ke tempat yang punya dasar sama tidak masalah, tapi kalau ke tempat yang kuat lalu `menggencet` NU bagaimana," ujarnya. Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah dengan pendekatan ukhuwah, saling pengertian, dan ada upaya untuk memperbaiki. Usai pertemuan, Abdul Aziz menjelaskan, sebenarnya mereka hanya menginginkan PBNU memberi masukan. "Yang kami inginkan, setelah mendapat laporan dari kami, PBNU dapat memberikan masukan dan pandangan kepada kita. Kita yang mengambil keputusan," kata Abdul Aziz. Pengaduan ke PBNU tersebut, kata Abdul Aziz, karena PKB adalah "anak" dari NU dan dalam rangka memperbaiki PKB. "PKB bersama-sama dengan NU akan kita kembalikan lagi, seperti pada saat deklarasi dulu," katanya. Dalam rombongan, kiai yang berasal dari Jawa Timur, Sekretaris Dewan Syuro DPW PKB Jatim Abdul Salam, Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jatim Mas Nidzomudin Haq, Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jatim H Churriyah Imron Hamzah, dan Ketua Dewan Syuro DPC PKB Surabaya Mas Sais. Turut dalam rombongan, Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jabar Effendi Nuruddin, Sekretaris pribadi ketua Dewan Syuro DPW PKB Banten KH Muhallili, Ketua Dewan Syuro DPC PKB Cirebon Wahid Umar, pengasuh pesantren Al Falah Garut Muchlis Badruzzaman, dan Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Cirebon M Ayub. Lily mengatakan, sebenarnya banyak eks pengurus PKB lainnya yang mengeluhkan nasib yang sama. "Kami ini, hanyalah perwakilan dari DPW dan DPC PKB se-Jawa. Saya yakin setiap provinsi ada yang dibekukan," kata Lily.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007