Sampai hari ini kita tidak menaikkan status (keamanan) apapun
Jakarta (ANTARA) -
Puluhan personel TNI dan Polri yang diperbantukan mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) tiba di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, Selasa.
 
Sejumlah personel TNI terlihat bersenjata lengkap itu menumpang kapal cepat (speed boad) Black Pearl 2.
 
KPU Kabupaten Kepulauan Seribu mencatat daftar pemilih tetap hasil perbaikan tahap 3 (DPTHP-3) sebanyak 19.013 pemilih tersebar pada 70 TPS. Sementara daftar pemilih tambahan (DPTb) sebanyak 1.832 pemilih tersebar pada 11 TPS berbasis DPTb.
 
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta mencatat 8.204 tempat pemungutan suara (TPS) teridentifikasi rawan pelanggaran pada Pemilu serentak 17 April 2019.
 
Komisioner Bawaslu DKI Jakarta, Puadi merincikan perkembangan terakhir untuk data TPS rawan tersebar di Jakarta sebanyak 4.137 TPS, Jakarta Utara (239 TPS), Jakarta Selatan (826 TPS), Jakarta Pusat (457 TPS), Jakarta Timur (2.488 TPS) dan Kabupaten Kepulauan Seribu (57 TPS).
 
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono menyatakan tidak ada peningkatan status keamanan di wilayah DKI Jakarta menjelang pelaksanaan Pemilu.
 
"Sampai hari ini kita tidak menaikkan status (keamanan) apapun," ujar Gatot.

Gatot mengatakan saat ini kondisi keamanan di wilayah Polda Metro Jaya, meliputi DKI Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Depok masih aman terkendali.
 
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono menegaskan bahwa saat ini wilayah Jakarta dan sekitarnya berada dalam kondisi yang aman dari berbagai bentuk ancaman dan gangguan menjelang Pemilu.
 
"Kita akan deteksi dan akan kita cegah sedini mungkin (ancaman dan gangguan) sehingga pada kegiatan pemilu demokrasi, pesta demokrasi tanggal 17 April dan pasca-nya, kita berharap semuanya dapat berlangsung dengan aman dan damai," ujar Eko.

Pewarta: Fauzi, Taufik Ridwan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019