Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 500 orang karyawan PT International Nickel Indonesia Tbk (Inco) melakukan mogok kerja di lokasi tambang nikel perseroan di Soroako, Sulawesi Selatan, dipicu oleh ketidakpuasan mereka atas "profit sharing" atau bonus yang diberikan oleh perusahaan asing tersebut.
"Mogok kerja ini dilakukan oleh mereka yang tergabung dalam serikat pekerja FSP-KEP UK PT Inco. Dari 3.400 orang karyawan yang bekerja di lokasi tambang di antaranya 500 orang melakukan mogok kerja," kata Media Relation PT Inco, Jannus Siahaan, di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, manajemen perseroan dan perwakilan serikat pekerja saat ini tengah membicarakan tuntutan tersebut, namun belum mencapai kesepakatan. "Bahkan bupati setempat telah menjadi mediator untuk menjembatani kepentingan kedua belah pihak," katanya.
Jannus tidak bersedia menyebutkan berapa besar bonus atau "profit sharing" yang diminta para keryawan Inco. "Sampai saat ini kami terus melakukan pembicaraan dengan karyawan dan mudah-mudahan tercapai kata sepakat," ujarnya.
Dia menambahkan secara keseluruhan mogok kerja tersebut tidak mengganggu operasional perusahaan. "Sebagian kegiatan pertambangan dan proses pengolahan di lokasi tambang perseroan tetap berlangsung, namun hasilnya tidak seoptimal seperti biasanya (normal)," kata Jannus.(*)
sebaiknya pemerintah ikut jauh dalam proses pencapaian kesepakatan.,apa yang menjadi hak pekerja sebaiknya diberikan dengan sebenar-benarnya.., tanah mereka telah di keruk puluhan tahun lamanya., dan itu adlah rumah mereka sendiri.., menginfestasikan wktunya untuk hasil laba perusahaan yang begitu besar..,perjuangkan hak anda do\'a menyertai perjuangan itu.