Sri Paus akan mendapatkan gambaran bagaimana petugas keamanan di Portugal diperlakukan,
Lisbon, Portugal (ANTARA) - Para pekerja dari berbagai sektor di Portugal berencana melakukan protes dan mogok kerja saat Paus Fransiskus berkunjung ke negara itu bulan depan. 

Guru-guru, petugas kereta api, polisi, dan petugas pemungutan sampah akan menuntut pemerintah menaikkan upah dan memperbaiki lingkungan kerja mereka.

Paus akan mengunjungi Lisabon pada 2-6 Agustus untuk menghadiri peringatan Hari Pemuda Internasional yang diadakan oleh asosiasi pemuda Katolik. 

Menurut prediksi pemerintah setempat, peringatan itu akan dihadiri oleh sekitar satu juta orang.

Konfederasi Petugas Keamanan (CFS) Portugal, sebuah asosiasi petugas kepolisian dan sipir, mengumumkan pada Senin (3/7) bahwa mereka akan melaksanakan serangkaian protes selama minggu pertama Agustus.

CFS berencana mengadakan salah satu rangkaian protes tersebut pada hari pertama kunjungan Paus di depan Istana Belém, tempat Presiden Marcelo Rebelo de Sousa akan menyelenggarakan upacara penyambutan bagi pemimpin gereja Katolik tersebut.

“Sri Paus akan mendapatkan gambaran bagaimana petugas keamanan di Portugal diperlakukan,” kata sekretaris komisi CFS, Cesar Nogueira.

“Negara kita dapat dianggap aman bukan karena para pemimpinnya, namun karena pemanfaatan dan perlakuan tak pantas terhadap para pekerja profesional… yang gajinya belum dinaikkan selama 10 tahun terakhir,” lanjutnya.

Menteri Dalam Negeri Portugal Jose Luis Carneiro mengatakan akan ada cukup petugas untuk mengamankan kegiatan Paus, sehingga “keamanan kegiatan tidak akan terdampak sama sekali” dari aksi protes tersebut.

Sementara itu, Serikat Nasional Pengemudi dan Pekerja Lainnya (SNMOT), yang juga menaungi para pemungut sampah dan penyapu jalan, menyatakan pada minggu ini bahwa mereka kemungkinan akan melakukan mogok kerja saat Paus berkunjung.

Pemogokan itu, kata SNMOT, dilakukan untuk menuntut lingkungan kerja yang lebih baik.

Namun, organisasi tersebut menambahkan bahwa pihaknya masih terbuka terhadap upaya negosiasi untuk memenuhi tuntutan mereka dan membatalkan rencana pemogokan.

Sementara itu, petugas pemeriksaan tiket dan penjaga loket tiket kereta api pada Rabu (5/7) memutuskan untuk memperpanjang mogok kerja parsial yang sedang berlangsung hingga 6 Agustus, yang merupakan hari terakhir kunjungan Paus.

Pada tanggal itu, banyak orang muda Katolik diprediksi akan mengunjungi Lisabon dengan menggunakan kereta api. 

Sebelumnya, guru-guru pun telah mengumumkan rencana mereka untuk melakukan protes terkait gaji dan lingkungan kerja selama kunjungan Paus tersebut.

Paus juga akan dijadwalkan untuk memimpin sebuah misa, mengunjungi tempat ziarah suci Bunda Maria di Fátima –-yang berlokasi sekitar 130 kilometer di utara Lisabon-- serta menemui korban kasus pelecehan seksual yang dilakukan rohaniwan setempat.

Sebuah komisi di Portugal yang menyelidiki kasus pelecehan tersebut mengatakan pada Februari bahwa sedikitnya 4.815 anak telah mengalami pelecehan seksual oleh rohaniwan, yang sebagian besar adalah pendeta, selama 70 tahun di negara itu.

 

Sumber: Reuters

Baca juga: Paus akan temui korban pelecehan seksual rohaniwan di Portugal

Baca juga: Para tahanan Portugal buat bilik-bilik pengakuan dosa untuk acara Paus


 

Paus Fransiskus basuh kaki 12 narapidana muda pada Kamis Putih



Penerjemah: Uyu Septiyati Liman
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023