Bekasi (ANTARA News) - Tiga dari enam ruang kelas SDN Tambun-02 di Kampung Kebon Kelapa, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang dibangun pada 1984 dan belum pernah direnovasi pada Kamis sekira pukul 20.25 WIB ambruk, sehingga proses belajar dan mengajar dipindahkan ke ruang guru. Ketua Komite Sekolah SDN Tambun-02, Ferri, di Tambun, Jumat, mengatakan bahwa sejak tiga atau empat tahun lalu, kondisi bangunan sekolah sudah mengkhawatirkan dan konstruksi bangunan rapuh dimakan rayap. Meski pihak sekolah telah beberapa kali melayangkan surat ke pejabat instansi terkait, ia mengemukakan, namun belum mendapat tanggapan hingga sekolah runtuh. Sebelum tiga ruang kelas itu ambruk, menurut dia, sebagian besar kayu bangunan lapuk dimakan rayap, banyak genteng pecah, lantai dan dinding retak, serta atap kerap berjatuhan saat proses belajar mengajar berlangsung. "Saya prihatin kondisi bangunan sudah rusak sejak empat tahun lalu, tetapi pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi kurang tanggap hingga sekolah ambruk," ujar Ferri. Padahal, ia mengemukakan, sebelum bangunan sekolah ambruk, para murid telah menyampaikan keluhan dan kurang konsentrasi saat belajar, karena dihantui rasa was-was sewaktu-waktu gedung roboh. Terkait peristiwa itu, komite sekolah mendesak Pemerintah Kabupaten Bekasi segera membangun kembali bangunan sekolah agar anak didik dapat belajar dengan tenang dan nyaman. Ferri menambahkan, ketiga ruang kelas yang roboh yakni, kelas tiga, empat dan lima akibat diguyur hujan deras dan terpaan angin kencang. Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Tambun-02, Sukaesih (45), mengatakan, meski saat ini SDN Tambun-02 memiliki dua gedung, tetapi proses belajar mengajar tetap terganggu. SDN Tambun-02 terdiri dari dua gedung yang terpisah dengan jumlah ruang kelas sebanyak sembilan lokal, tetapi kondisinya juga memprihatinkan. Gedung sekolah di sebelah ruang kelas yang ambruk dibangun pada 1954 dan juga belum pernah direnovasi, sehingga kondisi bangunan tua itu cukup memprihatinkan. Sukaesih menyatakan, sekolah kerap kali meliburkan para murid ketika hujan karena banyak genteng yang bocor dan khawatir kejatuhan atap bangunan. SD yang memiliki 120 murid itu kini menunggu tindakan pemda setempat membangun kembali sekolah tersebut. Menanggapi adanya tiga ruang kelas sekolah yang ambruk itu, Wakil Bupati Bekasi, Darip Mulyana, kepada ANTARA News mengatakan, akan segera membangun kembali menggunakan dana tidak tersangka dari APBD 2007 Pemkab Bekasi. Pemkab Bekasi menganggarkan dana untuk pembangunan setiap sekolah SDN sebesar Rp850 juta, tetapi soal waktu membangun menunggu persetujuan DPRD setempat. "Saya akan perintahkan pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi segera membangun kembali tiga ruang kelas SDN -02 Tambun yang ambruk itu, agar proses belajar murid tidak terganggu," ujar Darip Mulyana. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007