Bandarlampung (ANTARA News) - Jumlah tunagrahita atau cacat mental di Indonesia cukup tinggi, mencapai 6,6 juta orang atau tiga persen dari jumlah penduduk sekitar 220 juta jiwa. "Kelainan bawaan lahiriah seperti autis dan hiperaktif serta cacat mental retardasi (idiot) cukup banyak diderita oleh anak di negara kita," kata Ketua Umum Federasi Nasional Untuk Kesejahteraan Cacat Mental (FNKCM), Sunartini Hapsara, di Bandarlampung, Jumat. Menurutnya penyebab cacat mental atau tunagrahita adalah faktor keturunan atau gen yang berasal dari pihak perempuan. Selain itu juga bisa disebabkan karena pada saat kehamilan banyak mengonsumsi alkohol, narkotika, dan zat adiktif lainya. Penderita cacat mental ini perlu mendapatkan perhatian khusus dengan cara membantu mereka agar timbul sikap percaya diri, mandiri, menjadi manusia yang produktif, memiliki kehidupan yang layak, dan aman terlindungi serta bahagia lahir batin. "Saat ini akibat perubahan pola hidup dan sosial masyarakat cenderung bersifat apatis, khususnya kepada mereka yang bawaan lahiriah menderita cacat mental dan autis," ujar dia. Sementara itu Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, dalam sambutannya mengatakan di Provinsi Lampung, pada tahun 2006, jumlah siswa cacat mental yang tercatat di 12 sekolah luar biasa (SLB) daerah setempat sebanyak 705 orang. "Jumlah itu belum termasuk yang belum disekolahkan di SLB sehingga diperkirakan masih banyak penderita cacat mental di Lampung," kata dia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007