Blora (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PDIP yang juga Calon Presiden dari PDIP, Megawati Soekarnoputri, menegaskan dirinya bukan sinterklas yang datang untuk membagi-bagikan bantuan uang kepada rakyat yang dikunjunginya. Saat bertemu dengan sekitar seribu warga tani dari sejumlah kelompok tani penggarap hutan di Desa Kedung Wungu, Blora, Jateng, Megawati mengimbau masyarakat agar tidak membiasakan diri menjadi orang yang selalu meminta-minta. "Kalau berpikir pendek tidak punya uang lalu tidak bisa berbuat apa-apa, maka bangsa ini tidak akan bisa maju," katanya. Mega lalu mengingatkan pesan ayahnya, Bung Karno, yang selalu menekankan agar bangsa ini bisa mandiri dengan kekuatannya sendiri tanpa bergantung pada pihak lain. Pada bagian lain, Megawati mengatakan bahwa dari hasil kunjungannya selama beberapa hari terakhir, dirinya telah menangkap persoalan petani berputar pada masalah kelangkaan pupuk, ketersediaan air dan sulitnya benih. Lalu setelah panen, petani dihadapkan masalah rendahnya harga jual produksi mereka. "Semua itu memang tidak bisa saya selesaikan karena kapasitas bukan lagi sebagai kepala pemerintahan, tapi aspirasi tetap akan diperjuangkan melalui fraksi PDIP di DPR," katanya. Dalam pertemuan yang mengambil tempat di obyek wisata Goa Terawang, Kedung Wungu, yang diteduhi banyak pohon jati berusia belasan hingga puluhan tahun itu, Megawati juga berpesan agar masyarakat setempat tidak lagi mengulangi penjarahan hutan seperti pada tahun 1998 silam. Dikatakannya, perusakan hutan bakal mendatangkan bencana bagi warga sendiri. Sebelumnya, para petani setempat memohon agar Mega memperjuangkan nasib petani yang di antaranya terkendala oleh kelangkaan pupuk. "Hasil panen pertanian juga selalu rendah atau di bawah ongkos produksi. Jadi kami ini selalu melarat selawase (susah selamanya-red)," kata salah seorang petani. Petani lainnya meminta agar Megawati memberikan bantuan modal untuk menghidupkan usaha kripik pisang. Industri kecil ini potensial dikembangkan karena ditempat itu banyak terdapat bahan baku pisang. Sementara itu, pada hari ketiga safari di Jawa Tengah, Megawati membatalkan berziarah ke makam RA Kartini di Rembang akibat padatnya acara. "Pembatalan ini lantaran banyaknya jadwal kunjungan ibu Mega di beberapa tempat. Makanya, kemungkinan untuk berziarah ke makam RA Kartini di Rembang batal," ujar Hendro, salah seorang staff DPP PDIP yang ikut dalam rombongan. Masakan khas Kota Semarang, Soto Bangkong yang terletak di Jalan Brigjen Katamso, Semarang, juga urung disantap Mega. Padahal, beberapa pengurus DPP PDIP dan pengurus PDIP Jawa Tengah, sudah menunggu. Mega yang menginap di Hotel Candi, Semarang, langsung melanjutkan perjalanan selama lebih dari dua jam ke Desa Kedung Wungu, Blora. (*)

Copyright © ANTARA 2007