Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Akmaluddin Hasibuan, memperkirakan harga minyak sawit mentah (CPO) pada 2008 akan berkisar pada harga 800 dolar AS per ton, meski dalam pekan ini sempat menembus 940 dolar AS per ton. "Tahun depan akan ada koreksi (harga) ke sekitar 800 dolar AS per ton,"ujarnya di sela-sela "Public hearing" mengenai dugaan praktek kartel di industri CPO dan minyak goreng yang digelar Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Jakarta, Rabu. Menurut dia, pasar akan melakukan koreksi terhadap harga CPO yang disesuaikan dengan daya beli masyarakat. "Saya tidak yakin harga akan lebih dari 900 dolar AS karena pasti akan dilakukan koreksi oleh pasar tergantung daya beli masyarakat. Kalau CPO untuk industri makanan dijual mahal nanti tidak dibeli, sama juga untuk industri oleokimia," jelasnya. Pergerakan harga CPO, lanjut dia, saat ini bukan hanya dipengaruhi oleh pasokan dan permintaan, namun juga pergerakan harga minyak dunia serta minyak nabati lainnya. "Kalau produksi semua produk minyak nabati dunia turun, CPO akan naik. Itu sudah hukum suplai dan demand. Pada saat harga minyak bumi tinggi orang mencari subsitusi yang sifatnya `renewable," jelasnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007