Banyumas (ANTARA News) - Setelah lumpuh sekira tiga jam akibat anjoknya Kereta Api (KA) Taksaka 2 jurusan Stasiun Gambir Jakarta ke Stasiun Tugu Yogyakarta pada kilometer 360+7, antara Stasiun Notog-Stasiun Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu, maka perjalanan KA di jalur selatan Pulau Jawa mulai normal. Rangkaian kereta yang pertama melewati lokasi kecelakaan adalah KA Bengawan jurusan Tanah Abang-Solo Kota pada pukul 09.15 WIB dengan kecepatan lima kilometer per jam, setelah sebelumnya tertahan di Stasiun Notog. Menurut informasi petugas PT Kereta Api Indonesia(KAI) Daerah Operasi V Purwokerto di lokasi kejadian, secara berturut-turut rangkaian kereta yang akan diberangkatkan dari arah Stasiun Purwokerto menuju Yogyakarta adalah KA Progo jurusan Tanah Abang-Lempuyangan dan KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember. "Sementara dari arah Stasiun Kebasen adalah KA Sawunggalih jurusan Kutoarjo-Pasar Senen," katanya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, KA Taksaka dengan lokomotif 20316 yang menarik 10 kereta mengalami anjok pada kereta kesembilan, Sabtu, sekitar pukul 05.15 WIB. Seluruh penumpang yang berjumlah sekitar 400 orang dievakuasi menuju Yogyakarta dan sekitarnya menggunakan delapan kereta bagian depan yang selamat, sedangkan gerbong paling belakang ditarik menuju Stasiun Notog. Gerbong yang anjlok pada dua as roda bagian belakang berhasil dievakuasi seca manual sekitar pukul 08.20 WIB atau selang tiga jam setelah kejadian. Menurut petugas PT KA Daop V Purwokerto, penyebab anjloknya KA Taksaka akan diselidiki lebih lanjut oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dari pantauan ANTARA News, sepanjang jalur di sekitar lokasi anjloknya KA tersebut sejak beberapa bulan lalu dilakukan pergantian bantalan dari kayu menjadi beton, sedangkan di lokasi kejadian bantalan rel masih berupa kayu. Sementara itu, di Stasiun Purwokerto, polisi melakukan pengamanan yang cukup ketat lantaran KA Progo yang tertahan di stasiun tersebut mengangkut ratusan suporter (pendukung) sepak bola dari Persitara. Menurut informasi pihal berwenang, pengamanan tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan akibat tertahannya KA tersebut selama tiga jam. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007