Jakarta (ANTARA) - Pertandingan "home" Montenegro di babak kualifikasi Piala Eropa (Euro) 2020 berikutnya harus tanpa penonton, sebagai sanksi atas ulah suporternya yang melakukan aksi rasis Maret lalu, demikian diumumkan badan sepak bola Eropa (UEFA), Jumat (Sabtu dinihari WIB).

Pertandingan di Podgorica Maret lalu, yang dimenangi Inggris menang 5-1 atas tuan rumah Montenegro, diwarnai oleh teriakan-teriakan bernada rasis terhadap sejumlah pemain Inggris, termasuk Danny Rose.

Seperti dikutip BBC, Montenegro juga terkena sanksi denda sebesar 20 ribu euro, dan harus membentangkan banner UEFA bertulisan '#EqualGame' pada partandingan berikutnya.

Hukuman denda itu untuk kasus penyalaan kembang api, pelemparan benda-benda ke lapangan dan gangguan penonton.

"Kami berharap untuk pertandingan home mereka berikutnya akan ada pesan bahwa rasisme tidak punya tempat di sepak bola," demikian pernyataan UEFA.

Sementara itu organisasi anti-diskriminasi Kick It Out mengkritik UEFA dan menilai sanksi terhadap Montenegro terlalu ringan. Mereka menuntut UEFA untuk menjatuhkan hukuman yang lebih berat.

Baca juga: Pemain Liga Inggris boikot sosmed lawan rasisme

Baca juga: Espanyol minta maaf atas ucapan rasis pegawainya

Baca juga: Presiden UEFA minta wasit hentikan pertandingan bila ada rasisme

 

Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019