Baghdad (ANTARA News) - Pasukan koalisi telah menewaskan 10 tersangka anggota Al-Qaeda di Irak, selama operasi terhadap pemimpin senior kelompok Sunni dan rekan mereka, kata militer Amerika Serikat (AS), Ahad (25/11). Pasukan tersebut menahan delapan tersangka lain selama operasi terkoordinasi Sabtu di kota Samarra, 100 kilometer di sebelah utara Baghdad, katanya dalam suatu pernyataan. Di antara orang yang tewas adalah tersangka yang dicari dan diduga memiliki kaitan dengan pelarian massal tahanan di kota Mosul, Irak utara, pada Maret, ketika puluhan pria bersenjata membebaskan sebanyak 140 narapidana, katanya. Peristiwa tersebut adalah penerobosan penjara terbesar sejak serbuan pimpinan AS guna menggulingkan Saddam Hussein pada 2003. "Banyak laporan menunjukkan bahwa orang yang dicari sebelumnya telah dipenjarakan karena menyelundupkan senjata," demikian antara lain isi pernyataan itu. Para pemimpin senior militer AS telah mengatakan Irak utara tetap menjadi daerah yang paling bergolak setelah penindasan keamanan dilancarkan di Baghdad dan sekitarnya pada Februari. Korban jiwa sipil dan militer AS telah merosot tajam dalam dua bulan terakhir, sebagian karena hasil dari tambahan 30.000 prajurit AS dengan sasaran petempur Al-Qaeda dan milisi Syiah. Tentara beroperasi penuh pada pertengahan Juni. Militer menyatakan serangan telah turun 55 persen sejak "lonjakan" jumlah tentara, upaya terakhir guna menghindari perang saudara antar-pengikut aliran antara pengikut Sunni dan Syiah. Pasukan keamanan Irak yang lebih efisien dan meningkatnya penggunaan satuan polisi lingkungan dukungan-AS yang dikelola oleh pemimpin suku utama Arab Sunni juga telah berperan dalam menurunkan bentrokan. Selama satu operasi Sabtu di Samarra, pejuang melepaskan tembakan ke arah pasukan koalisi, sehingga menyulut serangan udara yang menewaskan delapan pria bersenjata, temrasuk tersangka yang diduga terlibat dalam pelarian dari penjara, demikian antara lain isi pernyataan ini. Dalam satu peristiwa, dua gerilyawan meledakkan diri mereka yang memakai rompi bunuh diri meledakkan diri mereka ketika pasukan koalisi memerintahkan mereka keluar dari kendaraan. Satu rekaman video yang dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa anggota kelompok payung gerilyawan sedang menghukum mati sembilan pegawai Kementerian Dalam Negeri disiarkan melalui Internet, Sabtu, kata satu kelompok pemantau Internet. Rekaman video tersebut memperlihatkan gerilyawan bertopeng dari Negara Islam Irak, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda, menembak staf Kementerian Dalam Negeri yang matanya ditutup dan tangan diikat di kepala saat mereka berlutut di satu halaman, kata kelompok Intelijen SITE dalam satu pernyataan. Satu spanduk yang direkam dalam video itu bertuliskan pegawai Kementerian ditangkap selama serangan gabungan AS-Irak belum lama ini terhadap gerilyawan yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda di negara yang dicabik perang tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007