Jakarta (ANTARA News) - Pasien penyakit diare di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, terus bertambah dan satu pasien dilaporkan meninggal dunia. Satu pasien yang meninggal adalah Saryuniti (65), warga Jalan Angsana Dalam RT 07/05, Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Kepala Bidang Keperawatan RSUD Tarakan, Zuraidah, di Jakarta, Senin, mengatakan, jumlah pasien diare yang dirawat saat ini sebanyak 36 orang, 24 pasien anak-anak dan 12 pasien dewasa. "Saat ini, memang mengalami peningkatan dari pasien diarenya yang disebabkan dari sejumlah faktor," katanya. Penyebabnya itu, bisa dari kebersihan lingkungan yang buruk, masalah air, cuaca dan banyaknya lalat di tempat tinggalnya. Khususnya untuk pasien Saryuniti, kata dia, memang terkena diare disamping memiliki penyakit lainnya. "Pasien Saryuniti itu memiliki penyakit bawaan lainnya disamping terkena diare," katanya. Disamping itu, ia mengatakan pihaknya telah mempersiapkan tempat tidur lipat (velbed) dan infus, jika terjadi lonjakan jumlah pasien. Namun, kata dia, untuk sementara ini, dari pasien yang dirawat masih bisa terlayani dengan kapasitas tempat tidur yang ada. "Peningkatan pasien diare itu telah berlangsung sejak Minggu (25/11)," katanya. Sebelumnya dilaporkan, Dua lagi pasien diare di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, Senin meninggal hingga secara keseluruhan sejak 21 November 2007 sampai sekarang tercatat sebanyak enam pasien meninggal. Kedua pasien yang meninggal itu, yakni, Wulan (3 bulan) warga Jalan Pepaya No 6 RW 16, Jakut dan Linda (3 bulan), warga Gang Fort Timur RT 001/010, Jakut.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007