Canberra (ANTARA News) - Sejumlah tulang belulang dinosaurus ditemukan disebuah tempat pengolahan air asin menjadi air minum di Australia di kota terbesar kedua di negeri itu. Tulang belulang yang telah menjadi fosil itu diperkirakan berusia lebih dari 115 juta tahun dan merupakan tulang belulang dinasurus dan reptil air laut purba yang ditemukan di wilayah pantai di dekat proyek pusat sumber air di Sungai Powlett di sebelah tenggara Melbourne. "Hal itu sama saja dengan membongkar makam kuno Mesir apabila kita tetap melanjutkan proyek tersebut," kata anggota parlemen daerah dari kelompok oposisi, Ken Smith yang menuntut dilakukan penelitian terlebih dahulu sebelum melanjutkan proyek air minum tersebut. "Situs-situs kuno tersebut sangat penting bagi dunia dan kebetulan letaknya ada disitu." Sebagian besar wilayah Australia dilanda kekeringan selama lebih satu dekade, dimana sejumlah ilmuwan dunia mengatakan hal itu merupakan dampak dari pemansan global. Kota Melbourne berkeinginan untuk membangun pusat desalinasi air terbesar di dunia yang akan menjadi sumber airv minum bagi pendududk kota Melbourne dan sekitarnya yang pembangunannya akan dimulai tahun depan dan direncanakan akan dapat memasok sebanyak 150 milyar liter air minum untuk setahun pada tahun 2011 yangb menyaingi pusat serupoa yang ada di Israel. Pusat sumber air minum asal air laut itu akan mengambil kandungan garam dari air laut melalui cara osmosis, membuang limbah garam kembali kelaut dan memompa air murni untuk minum sepanjang pipa 85 km ke kota Melbourne. Para peneliti dari Universitas Monash yang juga ahli binatang purba dinosaurus , Lesley Kool seperti dikutip oleh sejumlah harian setempat mengatakan sejumlah bukti akan adanya kehadiran dinosaurus antara lain, gigi-geligi, tulang belulang dan tulang belakang. "Batua-batuan karang tersimpan sejak zaman ketika Australia berada di lingkaran kutub. Peninggalan lainnya yang ditemukan di lokasi tersebut termasuk gigi-geligi Pleisosaurus, reptuil berukuran kecil dengan leher panjang yang hidup ditepian sungai serta tulang-belulang dari hewan purba berkaki dua pemakan tumbuh-tumbuhan Qantassaurus. Tim Holding, menteri pengadaan Air di negara bagian Victoria mengatakan pihaknya akan menunggu hasil laporan penemuan tulang belulang di lokasi tersebut. "Kami akan mempertimbangkan semua faktor lingkungan dan budaya untuk memutuskan spesifukasi final," katanya kepada Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007