Manado (ANTARA News) - Sepuluh negara anggota organisasi APEC sepakat mengupayakan penyelamatan laut dan ancaman global warming dengan mengedepankan pembangunan berkelanjutan wilayah laut. Ke 10 negara itu diantaranya Indonesia, Kanada, Amerika Serikat, Australia, Hongkong, Taiwan, Brunei, Malaysia, Filipina dan Thailand, kata Kepala Badan Penelitian Perikanan, Departemen Kelautan dan perikanan (DKP) Prof Indroyono, pada acara Implementation of APEC Bali Plant of Action, Rabu di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Menurut Prof Indroyono, ke-10 negara tersebut telah menyepakati terobosan pembangunan berkelanjutan pada penyelamatan laut dunia, yakni membentuk manajemen berkelanjutan lingkungan kelautan dan sumber daya alam. Kemudian memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan dari laut serta memastikan pembangunan berkelanjutan masyarakat pesisir. "Ada aksi dari negara-negara APEC, agar laut dan sumber daya alam dikonservasi sebaik mungkin dari pencegahan ancaman kerusakan," ujarnya. Masalah lain diangkap pada pertemuan itu, yakni pemanasan global dan perubahan iklim atau global climate change, marine mega biodiversity, maritime industries and services, marine and coastal hazard mitigation, ocean as the next frontier dan integrated ocean and coastal management. Gubernur Sulut SH Sarundajang, ketika membuka Implementation of APEC Bali Plant of Action, mengatakan, penyelamatan dan pelestarian laut harus dilakukan secara berkala, karena tingkat ancaman selalu ada, seperti illegal fishing, kerusakan biota laut serta memanasnya bumi akibat mencairnya es kutub utara. Menurutnya, panas bumi akan jadi ancaman serius terhadap pulau dan pesisir laut, sehingga akan terjadi hilangnya pulau-pulau kecil di pelosok dunia. "Apalagi Indonesia memiliki 17.508 pulau yang sangat membutuhkan perhatian serius dari pemerintah," ujarnya. Gubernur Sulut turut mempromosikan ivent internasional World Ocean Conference (WOC) di Manado, 11-15 Mei 2009 mendatang, yang sudah didukung United Nations Environment Programe (UNEP) dan UN-Habitat.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007