Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memberi literasi kepada siswa sekolah dasar sejak dini agar paham mengenai perubahan iklim.

"Hal ini sangat strategis untuk memberikan pemahaman tentang cuaca, iklim dan bencana yang terkait," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada acara Jambore Iklim bertema "Anak Peduli Iklim dan Tangguh Bencana" yang dibuka di Monumen Nasional, Jakarta, Selasa.

Rita, sapaan kepala BMKG, mengatakan pendidikan sejak dini mengenai iklim dan hal terkait sangat penting dengan kolaborasi bersama sektor pendidikan.

Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut menjadi sarana bagi masyarakat khususnya siswa SD supaya lebih paham arti pentingnya cuaca dan iklim dan mengerti cara beradaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

"Dan dunia pendidikan anak adalah harapan kita masa di masa depan," kata dia.

Rita mengajak siswa peserta Jambore Iklim untuk mengapresiasi aktivis iklim Greta Thunberg asal Swedia. Thunberg itu adalah aktivis iklim muda yang membuka pemikiran kepada parlemen saat sidang berlangsung.

"Pesan yang disampaikan remaja 16 tahun ini adalah memaksa politisi untuk merenungkan krisis yang terus memburuk akibat perubahan iklim. Semuanya ini harus kita apresiasi dan mendorong agar pemuda Indonesia dapat berkaca pada sosok Greta Thunberg," kata dia.

Adapun Jambore Iklim merupakan inisiasi dari Kedeputian Klimatologi BMKG. Kegiatan dilaksanakan pada Selasa di Monumen Nasional (Monas). Pada aktivitas itu juga diberikan pengenalan Informasi Sistem Peringatan Dini BMKG kepada siswa.

Terdapat total peserta 214 anak dari 32 SD yang tersebar di lima wilayah yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Tambun.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019