Manila (ANTARA News) - Para wartawan diperintahkan meninggalkan sebuah hotel di Manila, ibukota Filipina, Kamis sementara tentara dan polisi tampak bersiap-siap untuk menyerbunya, kata seorang wartawan AFP di lokasi itu. Polisi bersenjata berjaga-jaga di samping Hotel Peninsula sekitar satu jam setelah batas waktu penyerahan diri para tentara yang memberontak terkurung di dalam hotel itu berakhir. Tentara yang memberontak yang berjumlah sekitar 30 orang menyerbu hotel itu Kamis pagi dan menyerukan militer menarik dukungan pada Presiden Gloria Macapagal Arroyo. Mereka menolak perintah yang dikeluarkan pemerintah untuk menyerah. Sejumlah stasiun televisi menghentikan liputan langsung tentang pengepungan itu setelah pihak berwenang telekomunikasi nasional memerintahkan mereka memutuskan saluran mereka yang menunjukkan gerakan-gerakan pasukan di sekitar hotel itu. Wartawan-wartawan yang memilih tinggal di hotel itu telah dipindahkan ke lokasi-lokasi yang lebih aman. Militer mengirim 1.500 tentara ke Manila untuk menumpas pemberontakan tentara yang membangkang itu. "Kami mempersiapkan pasukan kami untuk memperkuat Komando Militer Ibukota Nasional," kata Mayor Randolph Cabangbang, jurubicara Komando Militer Luzon Selatan yang menguasai satuan-satuan yang berpangkalan di selatan Manila. "Kami juga mengaktifkan semua pos pemeriksaan ke Manila untuk mencegah pihak ketiga mengambil keuntungan dengan melakukan aktivitas-aktivitas sabotase dan teror," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007