Jakarta (ANTARA News) - Kereta Api (KA) Ciliwung Blue Line akhirnya diluncurkan Pemda DKI Jakarta bersama PT KAI Daop I Jakarta, sebagai salah satu sarana transportasi alternatif guna mengatasi kemacetan di ibukota. "KA ini diharapkan jadi alternatif untuk mengurangi kemacetan di Jakarta," kata Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal kepada pers, seusai menyaksikan peluncuran KA Ciliwung Blue Line di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat pagi. KA Ciliwung Blue Line itu sendiri diresmikan oleh Sekretaris Daerah Pemda DKI Jakarta, Ritola Tasmaya dan disaksikan pejabat terkait antara lain, Dirut PT KA Ronny Wahyudi. KA tersebut pada tahap awal, kata Menhub Jusman, menggunakan KRL-I buatan PT Inka Madiun. Dalam satu set terdiri empat kereta berpendingin udara/AC dengan kapasitas 400 orang sekali jalan. Menurut Dirut PT KAI, Ronny Wahyudi, KRL Ciliwung Blue Line akan beroperasi memutar ke kanan diawali dari Stasiun Manggarai, Mampang, Sudirman, Karet, Tanahabang, Duri dan Angke. Kemudian diteruskan ke Kampung Bandan, Kemayoran, Pasar Senen, Kramat, Jatinegara. "Sesampai di Jatinegara, KRL berbalik arah dan menuju Stasiun Manggarai," kata Ronny. Jadwalnya adalah mulai jam 06.30 WIB, 07.30 WIB, 08.30 WIB dan 09.30 WIB untuk pelayanan pada pagi hari dan sore hari pada pukul 15.30 WIB, 16.30 WIB, 17.30 dan 18.30 dengan tarif sekali jalan Rp5000. "Dalam 2-3 bulan ini, masih promosi sehingga tarifnya cukup Rp3.500," kata Ronny. Interkoneksi Pada bagian lain, Menhub Jusman menegaskan pihaknya juga telah meminta kepada PT KAI Daop I Jakarta dan Pemda DKI agar mensinergikan KA tersebut dengan moda transportasi lain seperti Busway. "Kita sudah minta agar ke depan, pada sejumlah stasiun yang memungkinkan disinergikan dengan Busway," kata Jusman. Menanggapi hal itu, Ronny mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemda DKI soal itu. "Minimal pada tahap awal lima stasiun yang berdekatan dengan shelter Busway bisa diintegrasikan sehingga kemacetan di sepanjang jalur itu bisa dikurangi," katanya. Dengan demikian, kata Ronny, penumpang KA Blue Line cukup bayar satu tiket dan bisa langsung naik Busway dan sebaliknya," kata Ronny. Hanya saja, Ronny belum bisa memperkirakan berapa tarif interkoneksi tersebut, termasuk kapan interkoneksi Blue Line dengan Busway bisa direalisasikan. "Masih dikaji. Yang jelas lebih hemat ketimbang memakai kendaraan pribadi," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007