Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina mulai 1 Desember 2007 pukul 00.00 WIB menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi untuk kalangan industri hingga 21,7 persen. Kepala Divisi Humas Pertamina, Wisnuntoro, di Jakarta, Jumat, menyebutkan kenaikan harga dikarenakan harga BBM di pasar Singapura yang menjadi patokan mengalami kenaikan antara 14,6-21,7 persen. "Selain itu, juga akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar 1,87 persen dibandingkan perhitungan bulan lalu," katanya. Pada 1 Nopember 2007, Pertamina telah menaikkan harga BBM industri antara 2,9-6,4 persen dibandingkan per 1 Oktober 2007. Harga premium naik 16,6 persen, minyak tanah 21,7 persen, minyak solar 15,9 persen, minyak diesel 15,9 persen, minyak bakar 20,4 persen, dan Pertamina Dex 16,3 persen. Per 1 Desember, harga premium menjadi Rp7.451 per liter, minyak tanah Rp8.348, minyak solar transportasi Rp8.300, minyak solar industri Rp7.940, minyak diesel Rp7.700, minyak bakar Rp5.751, dan Pertamina Dex Rp8.450. Sedang, per 1 Nopember harga premium Rp6.389 per liter, minyak tanah Rp6.861, minyak solar transportasi Rp7.161, minyak solar industri Rp6.850, minyak diesel Rp6.642, minyak bakar Rp4.776, dan Pertamina Dex Rp7.268. Selain BBM industri, bahan bakar khusus non-subsidi untuk transportasi jenis Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Biopertamax juga mengalami kenaikan. Padahal, Pertamina baru saja menaikkan bahan bakar tersebut pada 15 Nopember 2007. Harga Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Biopertamax per 15 Nopember 2007 mengalami kenaikan yang berkisar antara Rp600-800 per liter dibandingkan per 1 Nopember 2007. Per 1 Desember 2007, harga Pertamax di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat naik menjadi Rp7.500 per liter dibandingkan harga per 15 Nopember lalu sebesar Rp6.950 per liter. Sedangkan, harga Pertamax Plus di wilayah sama naik dari Rp7.150 menjadi Rp7.850 per liter, Pertamina Dex dari Rp8.100 menjadi Rp8.600 per liter, dan Biopertamax menjadi Rp7.500 dari sebelumnya Rp6.950 per liter. (*)

Copyright © ANTARA 2007