Sydney (ANTARA News) - Ingin bersikap sebagai ksatria, pelatih Dick Advocaat yang punya reputasi dunia terdorong meminta maaf kepada Australia. Ini lantaran ketidakhadiran Advocaat selama dua bulan, sementara ia masih terikat kontrak untuk melatih The Socceroos dalam menghadapi babak penyisihan Piala Dunia 2010. Advocaat seakan hendak menyuarakan pesan kesetiaan dan ketulusan "Jangan ada dusta di antara kita". Karena, pelatih asal Belanda itu telah memperpanjang kontraknya dengan juara Liga Utama Russia Zenit St Petersburg. Kontrak itu bernilai empat juta dolar AS pertahun sesudah dirinya selesai menangani timnas Australia. Dalam babak penyisihan Piala Dunia, Australia berada satu grup bersama dengan China, Iraq and Qatar. Pertandingan akan bergulir mulai Februari 2008. Advocaat disebut-sebut sebagai pengganti dari pelatih kondang Guus Hiddink. Sosok Hiddink begitu kesohor karena dirinya mampu membawa Australia masuk ke babak final Piala Dunia 2006 di Jerman. Advocaat seakan tidak ingin menyisakan pekerjaan rumah bagi Asosiasi Sepakbola Australia (FFA). "Saya sudah meminta maaf kepada mereka," katanya kepada harian Daily Telegraph di St Petersburg. "Kami membuat situasi yang menyulitkan bagi mereka. Australia akan coba menemukan pemecahannya. Saya akan membantu segala sesuatunya." Advocaat yang telah melatih timnas Belanda dan Korea Selatan di final Piala Dunia itu mengatakan, keputusan yang diambilnya itu dirasakan sangat sulit, meski nilai kontrak bukan segalanya. "Secara emosional, saya berada di Australia," katanya kepada sebuah surat kabar. "Pertama-tama, saya terikat secara emosional kepada seluruh masyarakat Australia. Semuanya ini telah saya ketakan kepada ketua FFA Frank Lowy dan wakil ketua Ben Buckley," demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007