Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, prihatin dan menaruh perhatian penuh atas musibah tenggelammnya kapal berbendera Panama yang mengangkut 28 orang awak kapal Indonesia di perairan Taiwan. "Presiden sangat prihatin atas peristiwa tersebut, dan meminta seluruh pihak dapat memantau peristiwa ini," kata Juru Bicara Presiden, Dino Patti Djalal, mengutip pernyataan Presiden Yudhoyono, di Kantor Presiden, Jumat. Kapal M.V. Mezzanine milik perusahaan Indonesia, Selasa (27/11), tenggelam di perairan utara Taiwan, kira-kira 40 mil laut dari Pantai Keelung. Kapal berbendera Panama yang mengangkut 28 awak tersebut, sedang melakukan pelayaran menuju Pelabuhan Tian Jin, Cina. "Dikabarkan ada satu yang selamat, Herry Marten J. Bakarbessy, dan kini dirawat di ruang darurat Rumah Sakit Vetran, Keelung. Selebihnya belum diketahui nasibnya," kata Dino. Menurut dia, untuk mencari korban dan melakukan tugas penyelamatan, otoritas Taiwan telah mengerahkan 10 kapal laut dan 1 helikopter dengan batas waktu yang belum ditentukan. Untuk itu, lanjut Dino, Presiden telah meminta Menkopolhukam melakukan pemantauan situasi dengan menelepon Kepala Bidang Imigrasi Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (ibukota Taiwan), Erwin Aziz. "Erwin Azis telah ditugaskan untuk berada di tempat lokasi bersama otoritas tim `search and rescue` (SAR) Taiwan, dan berharap yang terbaik, tapi ada `expect the worst` (harapan terburuk), karena kita mendapat kabar situasi di lapangan kurang kondusif dari segi cuaca," demikian Dino. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007