Seoul (ANTARA News) - Polisi Seoul, Korea Selatan (Korsel), mengatakan bahwa dari penyelidikan terhadap kasus kematian seorang pria yang dilaporkan rekan kerja si korban akibat ponsel si korban meledak, dan ternyata laporan tersebut tidak benar, serta sengaja dilakukan oleh rekan si korban untuk menutupi perbuatannya. Polisi dan tim medis yang memeriksa tubuh seorang pria usia 33 tahun yang bekerja di proyek yang menggunakan alat-alat berat mengatakan pada Jumat, si korban diketemukan tak bernyawa dengan sebuah ponsel yang terbakar terletak di dadanya dan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui secara pasti, apakah pria tersebut tewas akibat baterai ponselnya yang meledak. "Salah seorang rekan si korban akhirnya membuat pengakuan pada Kamis bahwa ia sesungguhnya secara tak sengaja telah mencelakai si korban saat mengeoperasikan kendaraan proyek, sehingga si korban meninggal dunia," kata juru bicara polisi dari kantor polisi Cheongju Heungdeok sekitar 100 km tenggara Seoul yang memberikan keterangan resmi mengenai kasus tersebut. Ia menimpali, "Tersangka telah berbohong dalam memberikan keterangan bahwa rekannya itu tewas akibat telepon selularnya meledak." Rekan kerja si korban itu mengaku kepada polisi bahwa ia tak melihat keberadaan si korban dan secara tak sengaja telah mencelakai menabrak dan menjepit tubuh si korban dengan kendaraan proyek yang sedang ia operasikan. Polisi masih menyelidiki apakah ponsel si korban yang terbakar itu terjadi akibat saat si korban terjepit kendaraan proyek atau apakah rekan kerja si korban sengaja membakarnya, media setempat mengutip keterangan polisi tersebut. Korban yang kematiannya diumumkan tak lama setelah ia dibawa dan tiba di sebuah rumah sakit terdekat, mengalami luka bakar pada bagian dadanya, mengalami patah tulang rusuknya dan memar akibat pendarahan didalam, demikian keterangan tim dokter di rumah sakit. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007