Jakarta (ANTARA News) - Seribu balon warna-warni berbentuk kondom dilepaskan ke langit dari Bunderan Senayan Jakarta pada Sabtu siang untuk menandai dimulainya Pekan Kondom Nasional yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia. Acara yang dilakukan untuk memeringati Hari AIDS Sedunia itu dihadiri Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional Nafsiah Mboi dan sejumlah pegiat dari lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam penanggulangan infeksi virus dan sindroma merapuhnya kekebalan tubuh (HIV/AIDS). Selain pelepasan balon berbentuk kondom, pada kesempatan itu juga dilakukan pembagian materi edukasi tentang fungsi dan cara pemakaian kondom kepada warga yang melintasi ruas jalan di sekitar Bunderan Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia. Menurut Nafsiah, pembagian materi pendidikan tentang fungsi kondom sebagai alat kontrasepsi dan pencegah penularan HIV/AIDS juga dilakukan di sejumlah wilayah lain di Tanah Air seperti Surabaya dan Palembang. "Kondom latex sangat aman, sama sekali tidak berpori dan efektif digunakan sebagai alat kontrasepsi maupun pencegah penularan AIDS," kata Nafsiah. Ia menambahkan, pendidikan dan penggunaan kondom oleh kelompok yang beresiko tinggi tertular AIDS terbukti efektif menekan penyebaran penyakit mematikan yang antara lain ditularkan melalui hubungan seks tidak aman itu. Oleh karena itu Nafsiah mengimbau masyarakat agar memandang kondom sebagai alat kesehatan yang bisa menyelamatkan banyak jiwa manusia, bukan dari sisi negatifnya. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa selama Pekan Kondom Nasional (1-8 Desember 2007), sejumlah lembaga swadaya masyarakat juga akan menggelar pelatihan mengenai upaya pencegahan AIDS di beberapa kota besar seperti Tangerang, Bandung, Pasuruan, Riau, Badung (Bali), Sumbawa Barat dan Manado. Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai ancaman HIV/AIDS supaya mereka bisa menghindarkan diri dan keluarga mereka dari ancaman virus yang menyerang kekebalan tubuh itu. "Sekarang AIDS sudah mulai masuk ke keluarga, jadi semua harus berusaha melindungi diri dan keluarganya," kata Nafsiah. Menurut data terkini Departemen Kesehatan, jumlah kumulatif kasus HIV di Indonesia sejak 1987 sebanyak 5.904 sedangkan jumlah pasien AIDS dilaporkan sebanyak 10.384 dan 2.287 diantaranya meninggal dunia. Namun menurut Nafsiah, jumlah itu baru dari kasus yang terlapor. Jumlah kasus yang sebenarnya diperkirakan mencapai lebih dari 200 ribu kasus. Kendati menurut laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah kasus HIV/AIDS di dunia menurun namun jumlah kasus HIV/AIDS di Asia relatif stabil dan di beberapa negara termasuk Indonesia justru mengalami peningkatan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007