Jakarta (ANTARA News) - Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengungkapkan, pihaknya mengakui pengusaha membutuhkan insentif untuk mengatasi tekanan kenaikan harga minyak dunia dan pelemahan ekonomi global. "Yang memang dibutuhkan yaitu insentif pajak," kata Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta di Jakarta, Rabu. Menurutnya, hal itu dibutuhkan sehingga pengusaha tidak akan mengurangi produksi. "Waktu dulu Jepang saat terjadi krisis, mereka mengurangi pajak agar bisa mengurangi beban dan bisa tambah produksi," jelasnya. Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) MS Hidayat mengatakan pemerintah sebaiknya memberi beberapa insentif atau kemudahan yang konkrit bagi pengusaha, terutama dari sektor padat karya akibat kenaikan harga BBM industri. "Kenaikan BBM industri itu pasti akan mempengaruhi biaya produksi yang pada gilirannya akan menaikkan harga jual barang produksi," katanya. Yang membuat masalah semakin pelik, ungkapnya, pengusaha tidak bisa begitu saja menaikkan harga barang produksi karena kenaikan itu belum tentu bisa dipikul oleh konsumen, yang belum membaik daya belinya. "Sehingga yang terjadi adalah penurunan permintaan. Permintaan akan menurun," jelasnya. Pada akhirnya, tambah Hidayat, yang mungkin dilakukan pengusaha adalah mengurangi margin keuntungan sehingga mereka bisa bertahan, padahal itu sulit dilakukan. "Yang saya mau jaga adalah jangan sampai mereka berhenti berproduksi dan kemudian terjadi PHK," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007