Makassar (ANTARA News) - Jenazah Briptu Dasri, anggota Polsek Kelara yang tewas akibat tikaman senjata tajam saat mengamankan eksekusi tanah di Desa Belong, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Kamis, telah dievakuasi ke asrama Polsek Kelara untuk persiapan pemakaman. Keterangan yang diperoleh ANTARA dari Polsek Kelara menyebutkan bahwa jenazah almarhum akan dikebumikan di Jeneponto Kamis petang. Belum diketahui siapa pejabat Polri yang akan memimpin upacara pemakaman jenazah yang tewas dalam tugas tersebut karena Kapolres Jeneponto, AKBP Supriadi Jalal, saat ini masih berada di Jakarta untuk mengikuti pendidikan. Briptu Dasri, lelaki kelahiran Palopo tahun 1980, adalah lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua, Makassar, dan telah bertugas di jajaran Polres Jeneponto selama tiga tahun. Ia meninggalkan seorang isteri dan dua anak yang masih kecil-kecil. Dasri tewas seketika di tempat kejadian karena terkena tikaman badik di bagian perut dan diduga mengenai jantungnya. Jenazahnya kemudian segera dievakuasi ke Polsek Kelara yang berjarak sekitar 40 km dari tempat kejadian. Sementara itu, dua rekannya, yakni Bripda Amir Situru dan Bripda Mansyur, yang mengalami luka-luka di bagian tangan dan kaki akibat terkena senjata tajam, kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Jeneponto. Di pihak warga, terdapat seorang korban bernama Bakri yang terkena tembakan petugas di bagian betis kini dirawat di RSU Jeneponto. Situasi di tempat kejadian dilaporkan telah terkendali, namun polisi masih mengamankan secara ketat lokasi tersebut. Polisi juga menangkap lima warga yang diduga terlibat dalam penyerangan terhadap petugas. Para tersangka ini masih berada di Polsek Kelara. Bentrok antara warga dan anggota Polsek tersebut terjadi saat aparat pengadilan dan kejaksaan Jeneponto akan mengeksekusi sebidang lahan dan bangunan rumah yang dipersengketakan oleh Mariati dan Sudirman, keduanya warga Desa Belong. Sengketa itu dimenangi oleh Mariati, namun saat eksekusi akan dilakukan, puluhan warga dari keluarga Sudirman menolak eksekusi sehingga terjadi bentrokan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007