Jakarta (ANTARA News) - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menduga kasus penembakan warga Alas Tlogo, Jawa Timur, oleh aparat Marinir terjadi secara sistematis. "Ada tindakan sistematis dalam kasus Alas Tlogo," kata Wakil Ketua I Komnas HAM yang juga menangani kasus tersebut, M. Ridha Saleh, di Jakarta, Jumat. Rida menegaskan dugaan aksi penembakan dilakukan secara sistematis muncul didasarkan pada sejumlah fakta, di antaranya adalah adanya komando penembakan yang akhirnya menewaskan empat warga. "Ada empat kali perintah penembakan," tegasnya. Selain itu, tim Komnas HAM juga tidak mendapati fasilitas ataupun kegiatan latihan tempur bagi pasukan Marinir di lokasi. Temuan awal Tim Komnas HAM yang melakukan pemantauan lapangan selama 20 hari menyebutkan ada indikasi pelanggaran HAM berat dalam penembakan tersebut. "Patut diduga ada indikasi pelanggaran HAM berat," imbuh Ridha. Namun demikian, Ridha menegaskan temuan itu masih dalam tahap awal, sehingga masih harus dibahas dalam rapat paripurna. Komnas HAM akan mendorong usaha memperjelas status tanah yang menjadi sengketa antara warga Alas Tlogo dengan Korps Marinir, katanya. Selain itu, Komnas HAM juga akan mendorong usaha evaluasi terhadap keberadaan pusat latihan tempur Marinir di lokasi tersebut. Terkait prajurit Marinir yang melakukan penembakan, Ridha menambahkan penyelidikan oleh POM AL sudah selesai. Penanganan kasus itu sudah diserahkan kepada Oditur Militer. "Yang kita tidak tahu apa mereka mendapat sanksi disiplin atau tidak," kata Ridha. (*)

Copyright © ANTARA 2007