Karawang (ANTARA News) - Sedikitnya 18 siswi SMP Negeri 4 Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tertipu seorang yang mengaku Direksi Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Orang yang diketahui bernama Edi Sudrajat itu, menurut informasi pihak kepolisian di Rengasdengklok, Karawang, Jumat, berhasil membawa kabur 17 unit telepon genggam (HP), dan satu jam tangan milik para siswi sekolah itu. Kapolsek Rengasdengklok, AKP Suroso hari Jumat, menjelaskan, pada Rabu (5/12) lalu sekitar pukul 10.00 WIB, pelaku mendatangi SMPN 4 Rengasdengklok untuk memberitahukan kalau sekolah itu terpilih mengisi acara menjelang Tahun Baru 2008 yang akan disiarkan secara langsung oleh TPI. Seiring kabar tersebut, pelaku kemudian menawarkan para siswi SMPN 4 Rengasdengklok untuk menjadi dancer (penari) dalam sebuah acara TPI Malam Tahun Baru 2008 mendatang. Mendapatkan penawaran itu, salah seorang guru sekolah itu, Yayat Rukhimat, kemudian menyampaikannya kepada para siswi yang berminat menjadi dancer. Sekolah mengumpulkan biodata siswi yang bersedia untuk mengisi acara televisi tersebut, sesuai dengan permintaan pelaku. Setelah mengantongi biodata siswi yang mau ikut menjadi penari itu, pelaku kemudian mengumpulkan mereka di salah satu ruang belajar untuk diseleksi. Pelaku memberikan pengarahan serta menyatakan yang boleh mengikuti seleksi harus mempunyai HP. Pada tahap awal, sedikitnya 26 orang pelajar itu diikutsertakan. Tapi pada tahap seleksi, hanya 24 orang yang lolos untuk mengikuti tahapan selanjutnya berupa tes jasmani. Sepulang sekolah pada Kamis (6/12), pukul 15.30 WIB, pelaku meminta agar para pelajar itu berkumpul di halaman Masjid Nurul Amal yang lokasinya tidak jauh dari sekolah, untuk melakukan tes jasmani. Pelaku minta pelajar itu untuk melakukan senam pemanasan dan selanjutnya olahraga berupa lari. Namun, sebelumnya pelaku meminta mereka terlebih dulu mengaktifkan Stopwath (pencatat waktu) pada HP masing-masing. Dia kemudian menyuruh para korban untuk mengumpulkan HP-nya agar bisa dititipkan kepada pelaku. Setelah itu, pelaku menyuruh seluruh siswi berlari. "Ketika para siswi berlari cukup jauh dari Masjid Nurul Amal, pelaku kabur dengan membawa HP yang dititipkan tadi, dengan naik kendaraan ojek," kata Kapolsek Rengasdengklok pula.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007