Washington (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri AS, Jumat, menyampaikan penyesalannya atas penundaan pemungutan suara dalam pemilihan ketua parlemen Lebanon. "Hari ini, parlemen Lebanon kembali gagal memilih seorang ketua. Meskipun mayoritas anggota siap melakukan pemungutan suara bagi perubahan undang-undang dasar yang diusulkan, kelompok minoritas di pihak oposisi tak sepakat untuk mengizinkan diizinkannya perubahan yang diusulkan, sebagimana diperlukan oleh nundang-undang dasar Lebanon," kata jurubicara Departemen Luar Negeri Gonzalo Gallegos dalam suatu pernyataan. "Amerika Serikat menyesalkan upaya oleh sebagian anggota parlemen untuk mengaitkan tindakan tak-konstitusional dengan pemilihan presiden," katanya. "Itu buruk untuk semua rakyat Lebanon, dan untuk kedaulatan serta kebebasan bangsa, karena tak memiliki presiden," katanya. Gallegos mengatakan AS mendesak para menteri dan anggota dewan legislatif Lebanon agar segera memilih seorang presiden baru. Jumat pagi, satu sidang parlemen untuk memilih presiden baru negeri tersebut ditangguhkan untuk ketujuh kali, dan tanggal baru ditetapkan untuk Selasa, di tengah berlanjutnya pergolakan antara kubu yang pro- dan anti-Suriah, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007