Periode yang sama tahun 2018, kenaikan permintaan BBM hanya sekitar lima persen dan tahun ini diprediksi 12 persen
Medan (ANTARA) - Manajemen PT Pertamina memprediksi kebutuhan bahan bakar minyak di Sumatera Utara (Sumut) pada Ramadhan 1440 Hijriah atau 2019 Masehi naik cukup tinggi atau sebesar 12 persen lebih sebagai dampak tarif penerbangan udara yang masih mahal.

"Periode yang sama tahun 2018, kenaikan permintaan BBM hanya sekitar lima persen dan tahun ini diprediksi 12 persen," ujar General Manager (GM) Marketing Operation Region (MOR) I Pertamina, Agustinus Santanu Basuki di Medan, Kamis.

Permintaan BBM/premium di Ramadhan 1440 Hijriah yang diperkirakan meningkat 12 persen itu hampir sebesar 1.400 kiloliter (KL) per hari.

Asumsi peningkatan kenaikan BBM itu diprediksi dari meningkatnya jumlah arus mudik yang menggunakan transportasi darat baik angkutan umum dan kendaraan pribadi terkait masih mahalnya harga tiket pesawat udara.

Adanya akses jalan tol yang sudah terhubung ke berbagai kawasan diperkirakan menambah keinginan kuat pemudik menggunakan transportasi darat.

Meski naik cukup tinggi, Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas Rafi) Pertamina sudah siap memenuhi kebutuhan BBM yang melonjak itu.

Menurut Agustinus Santanu Basuki yang didampingi Unit Manager Communication & CSR MOR I Pertamina, M Roby Hervindo,
untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM, Pertamina menyiapkan SPBU kantong di lima lokasi di Sumut.

Lima SPBU kantong itu yakni di SPBU 14224307 Kabupaten Tapanuli Utara, SPBU 14222308 di Humbang Hasundutan, SPBU 14227312 Kota Padangsidempuan, SPBU 14221286 Kabupaten Karo, dan SPBU 14211214 Kabupaten Simalungun.

Pertamina MOR I juga menyiagakan dua SPBU Modular di jalur tol Medan-Tebingtinggi.

Baca juga: Pertamina siaga kebutuhan BBM selama Ramadhan

Baca juga: Pertamina penuhi kebutuhan BBM Maluku-Papua jelang Natal


 

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019