Denpasar (ANTARA News) - Pembangkit listrik ramah lingkungan yang dibangun di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali siap menerima kunjungan para delegasi konferensi internasional tentang perubahan iklim (UNFCCC), yang tengah berlangsung di Nusa Dua, Bali. "Sekitar 10.000 peserta dari 189 negara di tengah-tengah kesibukannya itu, secara bergilir rencananya akan mengunjungi Nusa Penida mulai Senin (10/12)," kata Humas PT PLN Distribusi Bali, I Wayan Redika di Denpasar, Sabtu. PT PLN Distribusi Bali telah berhasil merampungkan delapan `unit pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu/angin (PLTB) yang menjadi sasaran kunjungan delegasi UNFCCC. Ke delapan unit pusat pembangkit non BBM itu, terdiri atas tujuh unit PLTB dan satu satu unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Tiga unit PLTB masing-masing berkapasitas 85 KW dibiayai dari dana PT PLN, empat unit masing-masing berkapasitas 80 KW mendapat dukungan dana APBN dan satu unit PLTS berkapasitas 35 KW dibiayai dana pemerintah pusat. Redika menambahkan, di Nusa Penida kini terdapat sepuluh unit pusat pembangkit energi listrik yang menggunakan sinar surya maupun angin. Dengan demikian, kepulauan Nusa Penida, Bali telah berperanserta secara aktif terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Pengopersian dua unit PLTB di Nusa Penida selama ini, selain mendukung energi bersih yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, juga mampu menghindari kadar CO2 sekitar 148,3 ton dan penghematan bahan bakar minyak (BBM) 49.242 liter atau setara dengan Rp321 juta per tahun.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007